SDN 14 Sesetan di Sidakarya akan dijadikan SMPN 15 Denpasar. (BP/Eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Keberadaan sekolah negeri di Denpasar masih minim. Hingga saat ini Denpasar baru memiliki 14 sekolah negeri di tingkat SMP.

Sedangkan jumlah lulusan siswa SD cukup banyak. Seperti pada Juli 2021, lebih dari 9.000 siswa yang belum tertampung di sekolah negeri.

Di 2022, Pemkot Denpasar akan membangun dua SMP Negeri. “Dua sekolah ini sudah siap untuk dibangun tahun 2022 mendatang,” ujar Plt.Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, IGN Edy Mulya.

Dikatakan, satu di Desa Sidakarya yang merupakan SMPN 15. Ini untuk menjawab kondisi blankspot di tiga desa, yakni Renon, Panjer, dan Sidakarya yang selama ini sangat sulit untuk berebut di jalur zonasi. Satu lagi, SMPN 16, berlokasi di Padangsambian Kaja.

Baca juga:  Sudikerta Berpakaian Tahanan, Alit Wiraputra Tak Nyoblos

Untuk sekolah SMPN 15 Denpasar nantinya akan dibangun di eks lahan SDN 14 Sesetan di Sidakarya,  Denpasar Selatan dengan luas areal sekitar 35 are. Sedangkan untuk SMPN 16 Denpasar akan dibangun di belakang Terminal Cargo, Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat dengan luas tanah sekitar 45 are.

Kedua sekolah ini akan menggunakan sistem ruang bertingkat tiga dengan jumlah ruangan kelas sekitar 8-10 ruang man termasuk ruang guru dan ruang perpustakaan

Baca juga:  Pascadigerebek, Polisi Bersenjata Lengkap Siaga di Akasaka

Sementara untuk pembangunan gedung SD di tahun 2022 tetap akan berlanjut. Setidaknya ada 26 gedung sekolah dasar yang akan dibangun. “Meski masih dalam masa pandemi, pembangunan sekolah tetap dilakukan,” ujarnya

Anggota DPRD Denpasar, I Nyoman Darsa berharap di wilayahnya, yakni Panjer bisa dibangun sekolah negeri untuk tingkat SMP. Karena selama ini, siswa yang dari Panjer harus berebut dengan siswa dari desa/kelurahan sekitarnya yang juga cukup padat, seperti Sidakarya dan Sesetan.

Baca juga:  Puluhan Siswa Ikuti Kemah Budaya

“Kami berharap Pemkot Denpasar bisa membangun SMP Negeri di sini (Panjer, red) dengan memanfaatkan gedung SD yang representatif,” ujar Darsa, Kamis (28/10).

Dikatakan, lulusan SD di Panjer cukup banyak. Ia melihat masih bisa menggunakan sekolah SD untuk sementara sambil menunggu membangun gedung. “Kalau gedungnya sudah baik, sekarang saya berharap SMP Negeri juga segera dibangun,” ujarnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN