Material longsor yang ada di atas pemukiman penduduk di subak tangguntiti (ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Beberapa rumah yang tertimpa longsor di Banjar Persiapan Cemara Landung, Desa Terunyan, Kintamani belum mendapat penanganan. Pemerintah pun diharapkan segera menurunkan bantuan alat berat untuk membersihkan material yang masih menimbun rumah warga.

“Saya berharap sekali kepada pemerintah untuk segera membantu, sebelum nanti hujan. Supaya barang-barang yang masih tertimbun bisa saya selamatkan,” ungkap Nengah Tambun, korban longsor, Jumat (29/10).

Dia mengatakan pasca musibah longsor Sabtu (16/10), pemerintah memang sempat menurunkan alat beratnya di lokasi rumah terkena longsor di Cemara Landung. Namun penanganan material longsor tidak dilakukan tuntas di semua rumah.

Rumah miliknya yang dihuni keponakannya yang meninggal tertimbun longsor itu, tergolong paling parah kerusakannya. Bahkan sudah rata dengan tanah.

Baca juga:  Sangat Tepat, Gubernur Koster Sosialisasikan Program Lewat Seni Tradisi

Akan tetapi justru belum mendapat penanganan sama sekali. “Katanya sih alatnya rusak. Kemarin dapat lagi alat beratnya turun, tapi katanya rusak lagi,” ujarnya.

Tambun mengaku di rumahnya tersebut, terdapat barang-barang yang menurutnya masih bisa diselamatkan. Seperti surat-surat penting, barang elektronik dan beberapa unit sepeda motor. “Hanya itu harta yang kami miliki. Makanya kami mohon tolonglah dibantu untuk evakuasi barang-barang yang masih tertimbun,” terangnya.

Ia mengaku sudah sempat meminta bantuan ke BPBD. Namun rumahnya tak kunjung mendapat penanganan sampai sekarang. “Kalau memang alat beratnya rusak, tolong dibantu pakai alat berat lainnya,” harap Tambun.

Harapan adanya bantuan alat berat juga disampaikan warga Terunyan lainnya, I Made Dana. Pria yang tinggal di wilayah Subak Tangguntiti di Banjar Persiapan Cemara Landung itu meminta pemerintah menurunkan alat berat untuk membuat saluran air.

Baca juga:  Warga Tionghoa Buleleng Serahkan Bantuan Penanganan COVID-19

Saluran air sangat dibutuhkan guna mencegah terjadinya longsoran material ketika musim hujan nanti. “Sebab sekarang material sudah hampir mendekati rumah warga. Jaraknya sekitar 10 meteran. Kalau tidak dibuatkan saluran air, kami khawatir ketika hujan nanti material itu akan melimpah menimpa rumah penduduk,” ujarnya.

Dana mengaku sudah sempat mengusulkan pembuatan saluran air ke Dinas PU. Pihak PU sudah sempat mensurvey lokasi tetapi sampai sekarang belum ada tindaklanjut.

Dikonfirmasi terkait adanya permintaan bantuan alat berat tersebut, Kabid Sarana dan Prasarana, Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli Putu Dedy Upariawan mengatakan alat berat milik Dinas PUPRPerkim Bangli sudah sempat diturunkan untuk menangani rumah terkena longsor di Cemara Landung. Hanya saja penanganan saat itu belum tuntas lantaran alat berat mengalami bocor pada ban. Sehingga masih harus dilakukan perbaikan.

Baca juga:  Tanah Longsor di Sidemen Nyaris Timbun Pemilik Rumah

Pada Jumat (29/10) alat berat akan kembali diturunkan namun untuk membersihkan akses jalan di titik 1 wilayah Desa Buahan yang kembali tertimbun longsor. “Nanti masalah penanganan di lokasi (rumah tertimbun longsor) tergantung asesmen tim di posko. Kalau memang diarahkan ke sana kami arahkan alatnya ke sana. Kami hanya menyiapkan alat berat saja,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN