Alat berat diturunkan ke Cemara Landung. (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Hujan yang mengguyur Selasa (2/11) menyebabkan beberapa rumah dan jalan di Banjar Persiapan Cemara Landung, Desa Terunyan, Kintamani diterjang banjir disertai material dari bukit Abang. Untuk menangani hal itu, dua unit alat berat telah diturunkan ke lokasi.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli Ketut Agus Sutapa Rabu (3/11) mengatakan dampak hujan mengakibatkan beberapa rumah di Subak Abian Cemara Landung, Subak Abian Tangguntiti dibanjiri material. Gorong-gorong air menjadi tersumbat dan fasilitas jalan umum dipenuhi material.

Baca juga:  Karena Ini, Penanggulangan Abrasi Terhenti Dua Pekan

Dia mengatakan untuk menangani hal itu, dua unit alat berat sudah diturunkan Pemkab Bangli ke lokasi yakni berupa loader dan eksavator. Untuk tempat yang tidak bisa dijangkau alat berat, penanganan dilakukan dengan cara manual oleh masyarakat dibantu aparat TNI/Polri.

Keberadaan saluran air yang di wilayah tersebut juga dinormalisasi. Normalisasi dilakukan dengan cara dikeruk menggunakan alat berat. “Karena banyak tersumbat material,” ujarnya.

Agus mengungkapkan, saat hujan melanda sempat ada rencana desa mengungsikan warganya yang terdampak. Namun batal karena warga masih bisa mengatasi situasi saat itu.

Baca juga:  2019, Dampak IMF-WB AM Masih Berlanjut

Agus mengaku pihaknya sudah merancang tempat pengungsian yang aman bagi warga. Pihaknya memilih memanfaatkan fasilitas bangunan milik pemerintah seperti gedung serbaguna di Kantor Camat Kintamani. Pihaknya tidak menyiapkan tempat pengungsian berupa tenda atau posko di sekitar kaldera karena wilayah kaldera rawan hujan. “Intinya tempat-tempat untuk mengungsi, kami sudah siapkan. Tapi tentu kami harus minta persetujuan ke komandan satgas dalam hal ini pak Bupati,”jelasnya.

Baca juga:  Ini Penyebab Perubahan Suhu Ekstrim

Sementara itu, Kabag Ops Polres Bangli Kompol I Ketut Maret yang memimpin anggotanya membantu pembersihan material longsor di Desa Terunyan mengimbau masyarakat setempat agar selalu berhati – hati dan waspada dengan perkembangan cuaca yang cukup ekstrim. Menurutnya kondisi tanah masih sangat labil, sehingga sewaktu – waktu bisa saja terjadi longsor susulan.“Kondisi tanah yang masih sangat labil, tentunya ini menjadi kewaspadaan bagi masyarakat yang melintas di sepanjang jalur Buahan – Terunyan,” tambahnya. (Dayu Rina/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *