RSJ
Perawat RSJ sedang mengecek kondisi pasien. (BP/ina)
BANGLI, BALIPOST.com – Pasca adanya peningkatan aktifitas Gunung Agung, belasan warga Karangasem yang mengidap gangguan jiwa kini ditipkan untuk dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli. Sebagian dari mereka dibawa ke RSJ dengan dijemput langsung oleh petugas RSJP Bali dan sebagian lainnya diantar oleh petugas kesehatan Karangasem.

Berdasarkan data yang dihimpun di RSJP Bali di Bangli, Minggu (24/9), total jumlah warga Karangasem berstatus pengungsi yang kini dirawat di RSJP Bali yakni sebanyak 17 orang. Pasien tersebut berasal dari sejumlah desa yakni Bebandem, Abang, Selat, Rendang, Subagan, Besakih dan Tenganan. Mereka mulai dirawat di RSJ sejak 19 September lalu.

Baca juga:  Liburan Obama Dijaga Ketat, Tank dan Jihandak Diturunkan Ke Ubud

Perawat Supervisi Pagi Wayan Suarjaya didampingi dokter jaga dr. Eka Yadnya saat ditemui pagi kemarin mengatakan, dari 17 pasien yang kini dirawat di RSJ, tiga pasien diantaranya merupakan satu keluarga. Ketiganya dijemput oleh petugas RSJ di rumah mereka di Desa Bebandem. “Kita jemput mereka karena satu keluarga itu mengalami gangguan jiwa. Salah satu diantara mereka adalah pasien pasung,” terangnya.

Sementara 14 pasien lainnya dibawa ke RSJ dengan diantar oleh petugas kesehatan Karangasem secara bertahap sejak tanggal 20 September lalu. Mereka dititipkan untuk dirawat di RSJ karena dikhawatirkan dapat mengganggu aktifitas warga lainnya jika diajak mengungsi ke pos pengungsian.
Suarjaya mengatakan, dari seluruh pasien pengungsi asal Karangasem tersebut, hanya 7 pasien yang merupakan pasien baru. Sisanya merupakan pasien lama yang sudah sering melakukan rawat jalan.

Baca juga:  Cegah Kebakaran di Gunung Agung, Pemedek Diimbau Tak Merokok dan Buat Api Unggun

Diungkapkan juga bahwa saat dibawa ke RSJ, hanya beberapa dari mereka yang memiliki kartu jaminan kesehatan KIS. Meski demikian, pihaknya di RSJ tetap memberikan pelayanan sesuai standar yang berlaku. “Jadi walaupun mereka tidak memiliki jaminan kesehatan, tetap kita berikan pelayanan. Untuk urusan pembayaran belakangan. Itu akan kita koordinasikan dengan BPJS dan dinas social terkait,” ujarnya. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *