Adi Arnawa saat mengunjungi pengungsi yang ada di wilayah Desa Sibangkaja dan Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Minggu (24/9). (BP/ist)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Masyarakat Karangasem yang menghidar dari bahaya erupsi Gunung Agung terus berdatangan ke Kabupaten Badung. Setidaknya, pengungsi yang telah masuk ke Gumi Keris hingga kini mencapai 633 orang.

Mereka yang berdatangan sejak Jumat (22/9) itu tersebar di Kecamatan Petang ada 38 orang, Abiansemal ada 389 orang, Mengwi ada 122 orang, Kuta ada 80 orang di Kecamatan Kuta Utara ada 4 orang. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan status Gunung Agung yang berada di level awas.

Melihat kondisi tersebut, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta memerintahkan jajarannya dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait turun ke lapangan mengecek keberadaan pengungsi di wilayahnya. Pejabat asal Desa Pelaga, Petang ini juga mengutus Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa turun melihat para pengungsi warga Karangasem yang akan terkena dampak erupsi Gunung Agung.

Baca juga:  Aktivitas Gunung Agung Naik Lagi, Abu Vulkanik Mengarah ke Barat Laut

“Bapak bupati mengintruksikan kepada saya agar seluruh jajaran perangkat wilayah, baik Camat, Pemerintah Desa/Lurah hingga aparat terbawah agar melakukan fasilitasi pengungsi. Jangan sampai ada saudara kita dari Karangasem terlantar dipengungsian,” tegas Adi Arnawa saat meninjau kondisi pengungsi di wilayah Desa Sibangkaja dan Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Minggu (24/9).

Adi Arnawa yang datang bersama anggota DPRD Badung Putu Alit Yandinata didampingi Kabag Humas, Putu Ngurah Thomas Yuniarta, meminta perangkat wilayah harus mengambil langkah-langkah cepat dan mengkomunikasikan bila perlu disiapkan tempat khusus untuk menampung dan dikoordinasikan dengan BPBD Badung, jaringan logistik, sosial serta RSUD Mangusada. “Jangan sampai saudara-saudara kita yang mengungsi terlantar,” tegasnya lagi.

Baca juga:  Dikeluhkan Pedagang, Material Proyek Tutup Akses Jalan di Pasar Semarapura

Salah satu warga pengungsi, I Wayan Pagi yang mengungsi di wilayah Desa Sibangkaja menuturkan, jarak tempat tinggalnya dengan Gunung Agung kurang lebih 12 km, setiap lima menit mengalami gempa. “Karena itu saya merasa ketakutan, sehingga mengajak seluruh keluarganya mengungsi ke rumah saudaranya yang ada di wilayah Badung,” ucapnya.

Ditemui terpisah, Kpala Pelaksana BPBD Badung I Nyoman Wijaya menyatakan, telah menyediakan beberapa tempat untuk menampung para pengungsi Gunung Agung di Badung. “Gor Purna Krida, Kerobokan, Kuta Utara, dan Gor Mengwi, Kecamatan Mengwi sudah kami persiapkan untuk penampung pengungsi,” jelasnya.

Baca juga:  Hasil Rapid Testnya Reaktif, Swab Empat Petugas Imigrasi Ngurah Rai Sudah Keluar

Sementara alternatif lainnya, pihaknya akan memanfaatkan balai banjar, maupun kantor desa/kecamatan. “Tetapi memang belum ada keputusan yang mana nanti akan dipergunakan. Sementara kami siapkan dulu lokasinya, sambil menunggu perkembangan situasi dan petunjuk pimpinan. Kita akan laporkan dulu ke pimpinan,” katanya.

Demi mengantisipasi arus pengungsi yang semakin banyak berdatangan ke Gumi Keris, BPBD sudah berkoordinasi dengan segenap instansi, terutama Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PMI, begitu juga RSUD Mangusada. Sebab, bila menggunakan tempat khusus untuk menampung para pengungsi, perlu juga dipikirkan kebutuhan logistik, air, dan lain sebagainya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *