DENPASAR, BALIPOST.com – Usulan untuk membangun dermaga di Pantai Sanur sudah lama mengemuka. Sejumlah tokoh Sanur sejak lama menginginkan adanya dermaga yang bisa digunakan penumpang yang ingin menyeberang ke Nusa Penida dan sekitarnya dari pantai itu. Mengingat, jumlah penumpang, baik wisatawan maupun warga lokal yang menuju Nusa Penida cukup banyak.
Realisasi pembangunan dermaga ini kembali dipertanyakan Bendesa Desa Pakraman Sanur I.B.Paramartha didampingi Kertha Desa Sanur, prajuru banjar adat se-Desa Adat Sanur saat menerima kunjungan Komisi III DPRD Denpasar, belum lama ini. Selain masalah pembangunan dermaga, prajuru desa Sanur ini juga menayakan pembangunan patung Dewa Baruna yang juga akan dilakukan di sekitar pantai tersebut.
Sebelumnya, tokoh Desa Pakraman Sanur, I.B.Ketut Kiana mengusulkan agar dermaga di Pantai Sanur segera dibangun. Mengingat saat ini para pemilik perahu dan juga penumpang cukup kesulitan saat mau naik perahu atau kapal boat yang mangkal di areal Pantai Bali Beach bagian utara. Kapal-kapal kecil di kawasan tersebut mengangkut penumpang yang hendak menuju Nusa Penida dan sekitarnya.
Terhadap pertanyaan dari prajuru desa Sanur tersebut, Ketua Komisi III DPRD Denpasar Eko Supriadi dan anggotanya A.A.Susruta Ngurah Putra mengatakan, pembangunan dermaga masih berkoordinasi, karena persoalan lahan. Pemkot Denpasar tidak bisa membangun di lahan yang bukan menjadi miliknya. “Untuk dermaga masih terus ditindaklanjuti dengan instansi terkait, karena terkendala lahan,” katanya.
Pantauan di lapangan, aktivitas penyebrangan menuju Nusa Penida dari Pantai Sanur, cukup padat. Terutama para wisatawan yang hendak menikmati keindahan Nusa Penida, Nusa Ceningan, serta Lembongan. Karena tiga pulau kecil ini memiliki pemandangan yang cukup indah untuk dikunjungi wisatawan.
Biaya penyebrangan yang berkisar Rp 200.000 membuat wisatawan semakin tertarik menyeberang dari Sanur. “Jumlah wisatawan yang menyebrang dari sini, cukup banyak. Belum lagi warga lokal,” ujar petugas dari salah satu usaha perahu boat di Sanur.
Sedangkan untuk pembangunan Patung Dewa Baruna, Susruta mengakui sudah ada DED-nya. Bahkan, sudah siap untuk dikerjakan. Namun, akibat adanya prioritas pembangunan di Pasar Badung, kemungkinan pembangunan Patung Dewa Baruna itu ditunda dulu. “Untuk patungnya sudah DED-nya sudah ada, tinggal mengerjakan saja. Mungkin saat ini terfokus di Pasar Badung dulu,” jelasnya. (Asmara Putera/balipost)