MANGUPURA, BALIPOST.com – Kunjungan ke objek wisata Alas Pala Sangeh, di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal alami kenaikan. Kondisi ini terjadi sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Badung, termasuk dibukanya pariwisata internasional ke Bali.
Pengelola objek wisata Sangeh, Made Mohon, Jumat (12/11) mengatakan, selama Oktober 2021, pendapatan bisa menutupi biaya operasional dan pakan monyet. Biasanya, untuk biaya operasional dan pakan monyet, setidaknya pengelola tidak kesulitan dana minimal Rp 30 juta per bulannya untuk pakan monyet.
“Untuk yang bulan Oktober ini sudah ada pemasukan sekitar Rp 30 juta. Astungkara bulan kemarin kami tidak minus. Kalau bulan-bulan kemarin kan kita minus terus. Sekarang kalau pun ada minus, ya paling sedikit saja,” ungkapnya.
Menurutnya, biaya pakan yang dikeluarkan dibagi untuk biaya pakan monyet dan operasional kebersihan. Selama tak ada kunjungan yang praktis membuat turunnya pendapatan, varian pakan monyet pun tak terlalu banyak karena menyesuaikan dengan budget.
“Beberapa bulan terakhir, cukup banyak donatur yang menyumbang pakan untuk monyet. Kami juga mendapatkan bantuan dari Kementerian BUMN untuk pakan monyet beberapa bulan lalu,” katanya.
Dijelaskan, untuk pakan monyet dianggarkan Rp 500 ribu per hari dengan varian makanan ketela dan pisang. Mohon mengungkapkan, di Sangeh terdapat lebih dari 600 ekor monyet termasuk yang sudah beranak pianak.
Kebutuhan pangan mereka harus terpenuhi untuk menjaga karakter monyet agar tetap jinak. Sebab jika kelaparan, dikhawatirkan monyet akan kembali pada karakternya yakni suka menyerang.
Untuk bulan-bulan selanjutnya, Mohon optimis kunjungan akan menggeliat. Sebab, informasi dari para guide akan ada banyak bis rombongan yang akan mampir berwisata ke objek wisata Alas Pala Sangeh mulai akhir November hingga pergantian tahun baru.
“Kami berharap kebijakan pemerintah tidak lagi menutup objek wisata yang imbasnya sangat dirasakan oleh pihak pengelola,” ucapnya.
Terkait perayaan Umanis Galungan, kata Mohon jumlah kunjungan termasuk ramai mencapai lebih dari 1.500 orang. Kendati jika dibandingkan dengan situasi normal jumlah kunjungan tersebut bukanlah jumlah terbanyak, pihaknya bersyukur karena di tengah situasi pandemi covid-19 ini tingkat kunjungan cukup ramai saat libur hari raya.
“Kalau dulu dibandingkan saat sebelum corona, kunjungan wisatawan jauh lebih ramai dari ini. Akan tetapi jika berbicara kunjungan di masa pandemi, jumlah kunjungan saat ini bisa dibilang cukup banyak. Ini tetap kami syukuri,” pungkasnya. (Parwata/balipost)