NEGARA, BALIPOST.com – Memasuki musim hujan, sejumlah pohon perindang di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk menjadi salah satu atensi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana. Sebab, hujan deras disertai angin kencang berpotensi merobohkan pohon dan rawan bagi pengguna jalan.
BPBD Jembrana menjadwalkan akan melakukan pemangkasan maupun pemotongan pohon perindang jalan yang dinilai berbahaya. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana, Jumat (12/11) mengatakan pohon tumbang merupakan salah satu ancaman yang terjadi ketika memasuki musim penghujan.
Khusus untuk pohon perindang jalan, BPBD secara rutin melakukan pemetaan dan menindaklanjuti dengan pemangkasan apabila dinilai berbahaya. “Dalam waktu dekat ini kita jadwalkan untuk pemangkasan di wilayah Mendoyo. Ada maupun tidak laporan, kita tindak lanjuti agar tidak membahayakan pengguna jalan,” terangnya.
Dari pemetaan yang dilakukan, memang masih ada beberapa pohon perindang yang kondisinya sudah mati dan menunggu roboh. Apakah nanti dipotong, menurutnya melihat kondisi di lapangan.
Apabila berpotensi membahayakan, akan dipotong. Yang pasti, menurutnya, di beberapa titik sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk sudah dijadwalkan untuk pembersihan.
Salah satunya pemangkasan dahan maupun cabang yang dinilai membahayakan. Untuk di wilayah Mendoyo, sasaran awal di wilayah Biluk Poh, Tegalcangkring. “Di sana pohonnya sudah sangat membahayakan. Di awal kita mulai pemangkasan disana,” tambah Agus Artana.
Sebagian besar pohon perindang jalan Denpasar-Gilimanuk sudah cukup tua. BPBD juga mengimbau kepada warga yang tempat mukim atau rumah berdekatan dengan pohon besar, untuk berhati-hati. Terlebih memasuki peralihan iklim ke musim penghujan ini disertai angin kencang.
Satu kejadian pohon tumbang pada Kamis (11/11) telah ditangani tim reaksi cepat (TRC) BPBD Jembrana. Bangunan rumah milik warga di Air Kuning rusak tertimpa pohon tumbang di dekat rumah.
Kemungkinan hal serupa masih memungkinkan terjadi. Mengingat cuaca saat ini selain hujan juga disertai angin kencang. (Surya Dharma/balipost)