Peta KRB Gunung Agung saat status Awas. (BP/dok)
JAKARTA, BALIPOST.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi sekitar 62 ribu warga masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung. Namun dari keseluruhan warga itu, diakui Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Senin (25/9), belum semuanya bisa dievakuasi.

Alasannya, Ada sejumlah warga yang belum mau ke tempat pengungsian karena berpendapat baru akan mengungsi kalau Gunung Agung sudah meletus. Untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu Gunung Agung meletus, BNPB telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali dan Kabupaten Karangasem.

Baca juga:  Rem Laju Penyebaran COVID-19, Pemerintah Perlu Pertimbangkan 2 Opsi Ini

BNPB juga telah memberikan bantuan awal untuk penanganan tanggap darurat bencana kepada Pemerintah Kabupaten Karangasem melalui BPBD Karangasem, sebesar Rp 1 miliar. “Saat ini memang sudah kita berikan sebesar Rp 1 miliar kepada Bupati Karangasem,” katanya.

BNPB juga telah menyiapkan tempat-tempat pengungsian yang memadai, sekaligus aman dan nyaman bagi para warga masyarakat yang diperkirakan akan terkena dampak letusan. Tempat pengungsian tersebut akan dilengkapi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan masyarakat, sehingga memungkinkan warga dapat bertahan hidup dan beraktivitas dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. (Hardianto/balipost)

Baca juga:  Buntut WNA Turunkan Celana di Puncak Gunung Agung, Desa Adat Besakih akan Gelar Upacara Pembersihan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *