Ketut Jaya ‘’Kaprus’’ saat berkarya OTS. (BP/sitimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 sangat dirasakan dampaknya bagi berbagai kalangan, termasuk seniman. Namun kondisi serba sulit di masa pandemi ini, tak harus membuat para perupa mandek berkarya.

Harus tetap semangat berkreasi dalam kondisi apa pun. Tentu tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, demi kesehatan dan keamanan bersama.

‘’Kita tidak usah larut dalam keterpurukan di masa pandemi ini agar tidak mengalami depresi. Lakukan sesuatu, walaupun hal-hal sederhana sesuai bidang,’’ ujar perupa Ketut Jaya ‘’Kaprus’’ Rabu (17/11).

Baca juga:  Sampel Pasien MSS Dikirim Ke Singapura

Bagi perupa berambut gimbal ini, mengisi kondisi kejenuhan dan ketidakpastian di masa pandemi, adalah dengan cara terus berkarya. Walaupun gerak dibatasi karena PPKM, tetapi kreativitas berkesenian tak boleh mandek.

Harus tetap berkarya, baik di studio mapun melukis secara on the spot (OTS), mendatangi spot-spot yang objeknya menarik ‘’dipindahkan’’ ke media lukis, baik kanvas maupun kertas. Agar semangat berkerativitas itu tetap terjaga di masa pandemi, Kaprus pun blusukan, dari satu spot ke spot yang lain seperti Pantai Amed – Karangasem, Pulau Serangan- Denpasar, spot menarik di Buleleng, salah satu air terjun di daerah Banyuwangi, Jatim dan lain sebagainya.

Baca juga:  Anggarkan Dana hingga Rp3,6 Miliar, Ribuan Penjor akan Dipasang Lima Hari Sebelum KTT G20

Itu dilakukan sepenuh hati sesuai dengan kegemarannya jalan-jalan atau blusukan. Dari jalan-jalan itu, akhirnya banyak karya dihasilkan.

Istilah Jaya ‘’Kaprus’’ adalah menabung karya di masa pandemi. “Mengisi hari-hari, tak hanya jalan-jalan. Tetapi sambil melakukan pengamatan kehidupan di lingkungan sekitar. Lukisan cat air yang saya buat dari jalan-jalan itu, menjadi catatan perjalanan tersebut. Sebab saya suka jalan-jalan atau blusukan ke berbagai tempat yang membuat refresh perasaan,” ujar Kaprus.

Baca juga:  Jelang Pencoblosan, Kapolres Ingatkan Prokes Harga Mati

Lukisan-lukisan yang ditabung selama pandemi itu akan dipamerkan di Melasti Villa Amed, dalam sebuah pameran tunggalnya yang bertajuk ‘’Water Color Art Painting Exhibition.’’ Sekitar 25 buah lukisan cat air yang kebanyakan bercerita tentang alam Pantai Amed, dipamerkan selama sebulan10 Desember 2021 hingga 10 Januari 2022, dibuka pemilik vila tersebut, Hakon, asal Norwegia. (Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *