NEGARA, BALIPOST.com – Aktivitas Gunung Agung yang semakin meningkat dan telah ditetapkan menjadi status awas, mulai diantisipasi pihak ASDP. Pihak ASDP Gilimanuk sudah menggelar rapat koordinasi, Minggu (24/9) malam dengan dihadiri Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol I Nyoman Subawa.
Manager ASDP Gilimanuk Heru Wahyono Senin (25/9) mengatakan, rapat koordinasi tersebut dilaksanakan guna mengantisipasi dampak terburuk jika sewaktu-waktu Gunung Agung meletus. Pihaknya berharap Gunung Agung tidak sampai meletus.
Jika sudah kehendak alam, pihaknya sudah siap. Dikatakan jika memang terjadi erupsi Gunung Agung, dampak terburuknya adalah perpindahan warga secara besar-besaran ke luar Bali melalui jalur darat karena akan terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai.
Guna memperlancar arus penyebrangan di Selat Bali, pihaknya akan memprioritaskan pengangkutan penumpang yang menyeberang ke pelabuhan Ketapang, Banyuwangi dengan mempercepat bongkar muat. Heru mengatakan saat ini pihaknya memiliki 49 armada kapal yang siap melayani penyebrangan di Selat Bali jika terjadi lonjakan penumpang sebagai dampak erupsi Gunung Agung.
Namun menurutnya hingga saat ini belum terjadi lonjakan penumpang. Arus penyebrangan di Selat Bali masih normal dan cuaca sangat aman untuk pelayaran. Armada kapal yang dioperasikan juga hanya 32 unit.
Sementara itu Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol I Nyoman Subawa dikonfirmasi terpisah mengatakan pihaknya saat rapat koordinasi tersebut menyatakan siap mengamankan dan menjaga kelancaran arus kendaraan keluar Bali jika terjadi lonjakan sebagai dampak erupsi Gunung Agung. Pihaknya berharap musibah itu terjadi, namun jika hal tersebut benar-benar terjadi pihaknya sudah siap mengantisipasi untuk mengamankan dan melancarkannya.
(kmb/balipost)