Pedagang sedang menata dagangannya di pasar tradisional. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Perayaan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Sabtu (20/11) turut mempengaruhi harga komoditi di pasaran. Dari pantauan Kamis (18/11), ada 2 komoditi mengalami kenaikan.

Keduanya adalah cabai dan bawang putih. Meski, tak seperti lonjakan harga menjelang perayaan Galungan pekan lalu lonjakan harga cukup dirasakan masyarakat.

Harga cabai merah dari Rp 20 ribu per kilogram kini meningkat menjadi Rp 35 ribu. Sedangkan harga bawang putih dari Rp 22 ribu per kilogram kini meningkat menjadi Rp 28 ribu.

Baca juga:  Buleleng Kembali Budidayakan Bawang Putih

Kepala Dinas Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, Made Widiana didampingi Kabid Perdagangan I Ketut Gede Suwedharma saat dikonfirmasi tak menampik adanya peningkatan harga kedua kebutuhan pokok tersebut. Hanya saja, peningkatan yang terjadi tidak signifikan dan masuk dalam kategori wajar.

“Dari hasil pendataan kami di sejumlah pasar, beberapa komoditi memang mengalami peningkatan harga seperti capai dan bawang putih, jadi ini perbandingan kami dari harga kemarin. Kami prediksi lonjakan harga tinggi hari ini dan sampai besok. Setelah hari raya, kembali normal,” terangnya.

Baca juga:  Bali Dipilih Jadi Lokasi Malam Penganugerahan Putri Nusantara 2023

Terkait harga komoditi yang lain masih normal. Dijelaskan untuk harga daging babi babi masih kisaran Rp 90 ribu per kg, minyak goreng Rp 18 ribu per kg, daging ayam Rp 38 ribu per kg, telur ayam Rp 40 per krat dan daging sapi Rp 120 ribu per kg.
“Lonjakan masih wajar, yang meningkat kan kebutuhan saat hari raya. Kalau dibandingkan dengan hari raya Galungan hampir sama harganya,” ucapnya.

Baca juga:  Strategi Gubernur Koster Kembangkan Bawang Putih, Tidak Mengada-ada

Ia mengatakan pemantauan harga tersebut dilakukan di beberapa pasar, yakni mulai Pasar Blahkiuh, Pasar Mengwi dan Pasar Kuta II. Kendati demikian, pihaknya mengaku mengantisipasi lonjakan harga tersebut pihaknya sudah melakukan pasar murah saat Galungan. “Sebelumnya OPD terkait, juga sudah melakukan antisipasi lonjakan harga, seperti dinas Pertanian melaksanakan promotani, kita pasar murah dan yang lainnya,” ucapnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN