LPD
Kegiatan transaksi nasabah di LPD Sibetan. (BP/gik)
AMLAPURA, BALIPOST.com  – Lembaga keuangan mikro seperti LPD ikut kena imbas dari meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung. Beberapa LPD di zona merah, ikut mengungsi ke tempat aman, untuk mengamankan dana dan pelayanan nasabah. Meski demikian pelayanan tetap dilanjutkan di tempat pengungsian.

Ketua BKS (Badan Kerja Sama) LPD Kabupaten Karangasem, Made Mastiawan, Rabu (27/9) siang tadi, mengatakan beberapa LPD yang sudah pindah, antara lain LPD Sogra ke wilayah Sukahet, Sidemen. LPD Selat juga ke wilayah Sidemen. Demikian juga LPD Nangka juga dikatakan sudah pindah ke lokasi pengungsian di Lapangan Ulakan, Kecamatan Manggis. “Semua LPD di zona merah, hampir semua sudah pindah. Mereka khawatir dengan naiknya status Gunung Agung menjadi level awas. Lebih rincinya sedang kita data,” kata Mastiawan.

Untuk memudahkan nasabah berhubungan dengan LPD, antar LPD juga sudah menjalin kerjasama penempatan dana. Sehingga LPD yang sudah menjalin kerjasama itu, nasabahnya tinggal dilayani saja, meski beda LPD. “Misalnya, Selat kerjasama penempatan dana dengan Sibetan. Jadi nasabah Selat juga bisa narik maupun nabung ke LPD Sibetan,” tegasnya.

Baca juga:  Napi Karangasem Kendalikan Sindikat Narkoba

Disinggung mengenai hutang nasabah, apakah bunga kredit tetap berjalan normal meski dalam situasi seperti ini, Mastiawan mengatakan belum ada kebijakan melakukan pemutihan. Selain itu, menurutnya khusus nasabahnya, banyak saat ini hanya membayar bunga saja. Pihaknya juga memaklumi kondisi nasabah dalam situasi seperti ini. Untuk masalah ini, solusinya nanti akan dibicarakan lebih jauh dengan pihak terkait.

Dalam melakukan langkah selanjutnya, pihaknya mengaku sudah membahas dampak naiknya status Gunung Agung menjadi level awas ini dengan BKS LPD Provinsi Bali. Salah satu fokus yang dibicarakan adalah memberikan bantuan dana talangan untuk penguatan liquiditas (kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya) dari BKS LPD maupun LP LPD. Karena BKS LPD punya dana penyangga liquiditas dari laba per tahun yang disetor dalam presentase tertentu. Dana ini yang akan didistribusikan kepada LPD yang membutuhkannya. “Kami juga sedang saling melakukan penempatan dana atau dana sosial, yang bisa dimanfaatkan sebagai liquiditas. Nanti akan ditindaklanjuti dalam rapat lagi pada 2 Oktober nanti,” tegasnya.

Baca juga:  Tiga Hari Turun di Bawah 100, Tambahan Kasus COVID-19 Harian di Bali Kembali Melonjak

Secara umum, liquiditas LPD di Karangasem saat ini sebenarnya masih bagus. Cuma, perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi, agar tidak semakin memburuk di tengah situasi seperti ini. Pascapenarikan besar-besaran oleh warga yang ingin mengungsi kala itu, dia mengatakan keuangan masing-masing LPD sudah berangsur pulih. Itu terjadi, karena warga makin sadar, tidak aman membawa uang dalam jumlah banyak dalam mengungsi. Selain itu, hasil penjualan ternak sapi dan babi warga di lereng Gunung Agung juga bergegas menyimpan uang di LPD. Ini terjadi, setelah LPD Sibetan melakukan ini lebih dulu, sehingga menjadi contoh bagi LPD lain, dalam menjaga stabilitas keuangan LPD.

Baca juga:  "Sense of Crisis" LPD

Beberapa LPD juga melakukan pelayanan langsung ke pos-pos pengungsian. Seperti yang dilakukan LPD Bebandem. Inisiatif itu dilakukan untuk mendekatkan pelayanan. Sementara LPD Sibetan saat ini hanya memusatkan pelayanan di kantor, karena keterbatasan karyawan ke lokasi pengungsian. Sebelumnya, Dinas Koperasi dan UKM Karangasem melalui surat yang diteken langsung Kepala Dinas I Gede Ngurah Yudiantara, juga sudah menghimbau setiap LPD agar memberikan pemahaman yang benar soal dana para nasabah. Segala dokumen simpan pinjam juga sudah disimpan dengan baik. Kalau pun mau menarik tabungan, sebaiknya dalam jumlah yang wajar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. (Bagiarta/Bali Post)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *