Bupati Suwirta saat panen padi organik. (BP/Adv)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta melakukan panen padi organik hasil pupuk olahan sampah TOSS Center dengan varietas Inpari Nutri Zinc. Ini, sebagai dukungan terhadap upaya pencegahan kekerdilan pada anak atau stunting di lahan are milik Balai Bibit Utama (BBU) Provinsi Bali, Subak Kusamba, Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung, Selasa (23/11).

Bupati Suwirta mengatakan panen padi ini menggunakan 100 persen pupuk kompos dari olahan TOSS Center dengan hasil pertanian bagus dan menyehatkan. Dari segi harga jual juga lebih tinggi daripada hasil pertanian konvensional yang memiliki ketergantungan pada pupuk kimia. “Dengan hasil yang bagus maupun rendah kita harus maju menggunakan pupuk organik karena dengan biaya produksi lebih murah karena pupuknya didapatkan dari TOSS,” ujar Bupati Suwirta didampingi Kadis Pertanian, Ida Bagus Juanida dan Kadis DLHP, I Ketut Suadnyana.

Baca juga:  Ini, Asal dan Riwayat Pasien COVID-19 Meninggal Terbaru

Selain bebas pupuk kimia dan menyehatkan, padi dengan varietas Inpari Nutri Zinc salah satu upaya mengatasi stunting. Hasilnya juga lebih banyak dengan rasa yang lebih enak, dengan mengonsumsi beras dengan kandungan zinc lebih tinggi bisa mencegah stunting atau kekerdilan pada anak usia dini. “Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bisa memberikan manfaat yang besar kepada petani dan tenutunya pupuk kompos yang kita hasilkan bisa bermanfaat bagi kita semua,” harapnya

Baca juga:  TOSS, BUMN Janji Bantu Mesin Pelet dan Pencacah

Sementara, Kadis Pertanian Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Juanida mengatakan demplot padi dengan kajian pupuk hasil TOSS tahun 2021 di Subak Kusamba seluas 90,09 Ha dengan jumlah anggota 201 orang. Sementara di lahan BBU seluas 22,15 Ha dengan jumlah penggarap 9 orang.

“Padi organik ini menggunakan varietas Inpari IR Nutri Zinc dimana varietas ini memiliki kandungan zinc lebih tinggi adalah Inpari IR Nutri Zinc dengan kandungan Zn lebih tinggi dibanding varietas Ciherang yang kandungan rendah,” jelas Ida Bagus Juanida. (Adv/balipost)

Baca juga:  Ditengah Harga Cabai Naik, Petani Malah Khawatirkan Hasil Panen
BAGIKAN