TABANAN, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengunjungi Kantor UPTD PPRD Kabupaten Tabanan (Samsat Tabanan), Sabtu (27/11). Saat menyapa sejumlah wajib pajak, Gubernur Bali justru mendapat curhatan tingginya harga pupuk dan obat-obatan untuk sektor pertanian.
Adalah Muliarta, seorang wajib pajak asal Tabanan yang saat itu disapa oleh orang nomor satu di Bali itu saat tengah melakukan kewajibannya membayar pajak kendaraan bermotor. Muliarta pun menyampaikan curhat yang harus merogoh biaya operasional yang cukup tinggi untuk mengolah lahan pertanian miliknya, lantaran tingginya harga pupuk dan obat.
“Petani semakin melarat pak, karena pupuk dan obat semakin naik harganya. Mohon Bapak Gubernur bisa membantu kami para petani,” pintanya saat disambangi Gubernur Koster.
Mendapat curhatan tersebut, Gubernur Bali Wayah Koster pun mengatakan salah satu kebijakan yang saat ini menjadi atensinya adalah mengembangkan sistem pertanian organik. Pada 2022, Bali mulai melakukan kebijakan pengendalian masuknya pupuk kimia, pupuk urea segala macam, termasuk pestisida karena itu akan mencemari lingkungan alam termasuk sumber air menjadi kotor.
“Nantinya yang akan dipakai adalah pupuk organik yang sudah mulai digeluti oleh masyarakat. Sejumlah desa sudah melaksanakan kebijakan program pengolahan sampah berbasis sumber, sudah ada pupuk organiknya, jadi lebih murah dari pupuk urea,” terangnya. (Puspawati/balipost)