Warga berjalan menyusuri kota Melbourne setelah pembatasan COVID-19 dilonggarkan di negara bagian Victoria, Australia, Oktober 2020. (BP/Antara)

MELBOURNE, BALIPOST.com – Australia melaporkan temuan kasus COVID-19 varian Omicron. Ini, setelah adanya kepastian bahwa dua penumpang pesawat yang tiba dari wilayah selatan Afrika pada akhir pekan terbukti positif terinfeksi varian itu.

Temuan itu menambah panjang daftar negara yang tengah menghadapi varian baru virus corona yang sangat menular itu. Dikutip dari Kantor Berita Antara, otoritas kesehatan di negara bagian terpadat Australia, New South Wales, mengatakan kedua penumpang itu tiba di Sydney pada Sabtu (27/11) malam dan tesnya menunjukkan hasil positif.

Baca juga:  Tiba di Sydney, Jokowi Disambut Ratusan Warga Indonesia

Pengurutan genom terhadap sampel pada Minggu memastikan bahwa mereka terinfeksi Omicron. Australia bergabung dengan Inggris, Jerman, dan Italia yang telah mendeteksi kasus Omicron di negara masing-masing sepanjang akhir pekan.

Banyak negara mulai memberlakukan pembatasan perjalanan dari wilayah selatan Afrika. Kedua penumpang itu tidak menunjukkan gejala, sudah divaksin dan kini dikarantina, kata NSW Health, departemen kesehatan New South Wales.

Dua belas penumpang lain yang tiba dari wilayah yang sama juga dikarantina di hotel selama 14 hari, sedangkan sekitar 260 penumpang lain dan kru pesawat telah diperintahkan untuk mengisolasi diri.

Baca juga:  Indonesia Laporkan Tambahan Kasus Omicron

“Para kontak dekat akan dihubungi secara berkala, dan pemeriksaan kepatuhan akan dilakukan,” kata NSW Health dalam pernyataan.

Australia pada Sabtu memberlakukan pembatasan baru bagi mereka yang bepergian ke sembilan negara di selatan Afrika, di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan munculnya gelombang baru akibat varian Omicron.

Kesembilan negara itu adalah Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Eswatini, Seychelles, Malawi, dan Mozambik. (kmb/balipost)

Baca juga:  Omicron Melanda, Menkes Ingatkan Masyarakat Jangan Panik
BAGIKAN