SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pembangunan patung Ida Dewa Agung Istri Kanya di simpang Tihingadi, By Pass Ida Bagus Mantra, Kacamatan Dawan telah rampung. Peresmiannya dilakukan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Raja Klungkung Ida Dalem Semaraputra, Rabu (27/9) malam. Keberadaan patung yang menghadap ke arah Desa Kusamba ini menjadi bahan edukasi masyarakat.
Ida Dewa Agung Istri Kanya merupakan salah satu raja perempuan Klungkung. Menurut cerita, ia yang memimpin perang Kusamba, Kecamatan Dawan melawan Belanda dan berhasil menewaskan Jendral Andreas Victor Michiels pada 1849 silam.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung Ida Bagus Anom Adnyana mengungkapkan pembangunan patung ini supaya mayarakat bisa mengenang dan menghormati hasil dari perjuangan Ida Dewa Agung Istri Kanya. Disamping menggugah semangat patriotis bagi masyarakat dalam menghargai jasa dan pengorbanan jiwa serta raga dari para pahlawan. Pembangunan patung setinggi 4,5 meter ini menelan anggaran Rp 4.497.450.000.

Dalam prosesnya, pematung yang berasal dari Yogyakarta sempat mengalami kesulitan dalam mencari refrensi wajahnya. Sama sekali tidak ada foto-foto peninggalan. Dihadapkan hal demikian, akhirnya diputuskan mengacu wajah keluarga puri yang kemiripannya paling mendekati. “Mencari wajah ini yang sulit. Itu tidak ditemukan. Akhirnya mengacu pada yang mirip,” jelasnya.

Pemasangan patung itu dilakukan secara pertahap, diawali dengan pinggang sampai kaki. “Kakinya pakai kamen. Seluruhnya tertutup,” sebutnya seraya menambahkan pembangunan patung ini juga menjadi syarat untuk mengusulkan sebagai salah satu pahlawan nasional.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan melalui patung ini, masyarakat dapat lebih meningkatkan rasa hormat dan bakti masyarakat Kabupaten Klungkung. Perjuangan Ida Dewa Agung Istri Kanya juga patut dicontoh dalam melakukan sebuah perjuangan dalam rangka membela kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Demikian juga dengan keteladanannya. “Keteladanan yang dimaksud bukanlah dalam melawan penjajahan yang sesungguhnya, tetapi dalam melawan diri sendiri dan kejahatan yang ingin menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita semua cintai,” tegasnya.

Bupati asal Nusa Ceningan ini juga menyatakan patung ini harus benar-benar menyusup kedalam sanubari masyarakat Klungkung supaya kedepan bisa menjalani kehidupan dengan saling berpegangan tangan dan tersenyum sesuai program aksi Kabupaten Klungkung yakni Gema Santi.

Acara peresmian ini dikawal pasukan pembawa obor dan bendera merah putih ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Raja Klungkung Ida Dalem Semaraputra. (adv/balipost)

Baca juga:  Ini Janji Bupati Suwirta Kepada Petani Garam di Pantai Belatung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *