GIANYAR, BALIPOST.com – Kejadian tenggelamnya anak Camat Kuta, I Gde Arsa Kusuma Wijaya (14) yang masih berstatus siswa kelas VIII B SMP 1 Kuta, di air terjun Tegenungan, Desa Kemenuh, kecamatan Sukawati, Gianyar mengejutkan semua pihak, termasuk pengelola objek wisata Air Terjun Tegenungan.
Pengelola Objek Wisata Air Terjun Tegenungan, Gusti Made Raka menjelaskan, selama ini pihaknya menyiapkan 42 petugas yang berjaga di seluruh areal Objek Wisata Air Terjun Tegenungan. Khususnya di areal air terjun disiapkan 2 orang petugas. Namun saat kejadian, diakui petugasnya belum datang. “Waktu remaja ini mandi pagi tadi, memang petugas di air terjun belum datang,“ ungkapnya.
Meski demikian ia mengaku sudah menandai areal air terjun dengan tali berisi bendera merah membentang dari timur kebarat, guna membatasi areal yang terdapat kubangan. “Tapi sekarang memang volume air cukup tinggi, akibat hujan deras yang terjadi kemarin, “ ucapnya.
Akibat kejadian ini, kedepan pihaknya akan mempertebal penjagaan di areal air terjun. Ditambah menambah tanda kawasan yang dilarang berenang. “Pasti pengamanan ini akan kami tingkatkan ,“ tandasnya.
Sementara orang tua korban, Gde Rai Wijaya yang juga Camat Kuta nampak berupaya tegar saat datang langsung melihat jenasah anaknya. Ia baru mengetahui kejadian ini setelah mendapat telepon dari aparat kepolisian. “Ya ini memang anak saya, sekarang baru kelas VIII SMP,“ Ucapnya.
Putranya yang masih duduk di kelas VIII ini memang sedang libur karena siswa kelas IX di SMP 1 Kuta sedang menggelar try out. “Tadi pagi-pagi saya berangkat kerja, anak saya ini hanya berpamitan dengan ibunya di rumah,“ katanya.
Kepala sekolah SMP 1 Kuta Gusti Agung Rai Sutanaya yang turut mendatangi lokasi kejadian membenarkan bahwa saat ini siswa kelas VII dan VIII diliburkan karena siswa kelas IX sedang menggelar try out. (manik astajaya/balipost)