BANGLI, BALIPOST.com – Meningkatnya aktivitas Gunung Agung di Karangasem sejak lebih dari sepekan terakhir berimbas signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Kintamani. Pasca Gunung Agung dinyatakan berstatus awas Jumat (22/9), kunjungan wisatawan ke Kintamani anjlok hingga 50 persen.
Terkait kondisi itu sejumlah pengelola pariwisata di Kintamani berharap Pemerintah Kabupaten Bangli mengeluarkan pernyataan resmi ke wisatawan bahwa Kintamani masih layak dikunjungi. Anjloknya kunjungan wisatawan ke Kintamani belakangan ini diakui salah seorang pengelola restoran di Kintamani Gede Asdika, Jumat (29/9).
Dia mengungkapkan sejak adanya informasi Gunung Agung berstatus awas, banyak guide yang mengatakan Kintamani tidak aman untuk dikunjungi. Apalagi beberapa desa di Kintamani juga dikabarkan masuk kawasan rawan bencana Gunung Agung hingga menyebabkan penduduk di beberapa desa mengungsi.
Sejak adanya peningkatan status Gunung Agung itulah kunjungan wisatawan ke Kintamani menurun drastis hingga 50 persen. Penurunan kunjungan tak hanya dirasakan di restoran yang dikelolanya namun juga restoran dan hotel lainnya yang ada di Kintamani. “Padahal sejauh ini obyek wisatawan Kintamani masih sangat aman untuk dikunjungi,” terangnya.
Terkait anjloknya kunjungan wisatawan belakangan ini, dia berharap Pemkab Bangli bisa mengeluarkan pernyataan resmi ke wisatawan terkait kondisi Kintamani saat ini. “Kita harapkan Dinas Pariwisata Bangli bisa memberi pernyataan/statmen resmi bahwa Kintamani masih sangat aman untuk dikunjungi wisatawan,” harapnya.
Dikonfirmasi terkait adanya harapan itu, Kabid Bina Obyek Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli Wayan Bona mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti usulan itu. Pihaknya menyatakan sejauh ini obyek wisata di Kintamani memang masih sangat aman dan layak untuk dikunjungi. “Kami akan mengeluarkan pernyataan resmi melalui surat yang ditujukan ke guide dan travel mengenai kondisi Kintamani yang masih aman untuk dikunjungi wisatawan,” katanya.
Pejabat asal Desa Terunyan ini mengakui sebagaimana hasil kunjungannya ke beberapa restoran dan hotel di Kintamani, memang ada penurunan tingkat kunjungan hingga 50 persen. Atas kondisi itu dia pesimis target PAD yang dibebankan dalam APBD tahun ini akan bisa terpenuhi hingga akhir tahun. (Dayu Swasrina/balipost)