Petugas melakukan olah TKP penemuan jasad bayi di saluran drainase shortcut Singaraja-Mengwitani titik 5 dan 6, Kamis (9/12). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga dan pengendara yang melintas di shortcut Singaraja-Mengwitani titik lima dan enam tepatnya di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada mendadak geger, Kamis (9/12). Ini menyusul ditemukannya jasad bayi tersangkut di dalam drainase.

Informasi dikumpulkan di lapangan menyebutkan, mayat bayi pertama kali ditemukan oleh Ketut Rawa. Saat itu, Rawa melakukan pengecekan terhadap pekerja pembersih jalan di jalur shortcut.

Tiba-tiba, dia melihat sebuah tas kain biru di dalam drainase. Penasaran, saksi lalu turun ke saluran air memeriksa isi dalam tas kain tersebut.

Baca juga:  Kasus Konfirmasi Covid-19 di Buleleng Bertambah 4 Orang

Setelah dibuka, saksi mendapati di dalam tas kain itu terdapat bayi yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Dia langsung memberitahukan peristiwa tersebut kepada warga sekitar. Selanjutnya, saksi melaporkan penemuan mayat bayi itu ke Polsek Sukasada.

Kepala Seksi (Kasi) Humas Iptu Gede Suamarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto mengatakan, polisi langsung mendatangi TKP untuk mengindentifikasi mayat bayi itu serta melakukan olah TKP.

Baca juga:  Cek Pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani, Gubernur Koster Minta Proyek Berkualitas

Dari pemeriksaan sementara, bayi baru berumur 3 hari. Tali pusar masih menyatu, dan pada mata tertutup perban.

Saat ini, jajaran Polsek Sukasada masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat bayi tersebut. Polisi menggali informasi di sekitar TKP untuk mengungkap identitas orang diduga sebagai pelaku pembuang mayat bayi tersebut. “Anggota Polsek Sukasada masih mendalami kasus ini, untuk bisa mengungkap pelaku pembuang mayat bayi malang itu,” katanya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Kasus Konfirmasi Covid -19 di Buleleng Bertambah 4 Orang
BAGIKAN