Para penumpang dan awak pesawat tiba di terminal internasional Bandara Sydney di Sydney, Australia, Selasa (30/11/2021), pada saat berbagai negara mengambil langkah penanganan varian baru, Omicron, di tengah pandemi virus corona (COVID-19). (BP/Ant)

SYDNEY, BALIPOST.com – Tiga kasus baru varian Omicron ditemukan di antara orang-orang yang berpeta di kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan. Kasus itu membuat para petugas bergegas untuk melacak orang-orang yang melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi.

Pihak berwenang telah melonggarkan pembatasan di Sydney sejak awal Oktober ketika kota itu keluar dari penguncian hampir empat bulan untuk menahan varian virus corona Delta setelah tingkat vaksinasi populasi Sydney lebih tinggi.

“Kami baru-baru ini melihat peningkatan penularan di tempat-tempat kegiatan masyarakat yang lebih besar, dan itu tentu saja merupakan faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus,” kata Marianne Gale, Wakil Kepala Badan Kesehatan New South Wales, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (9/12).

Baca juga:  Malaysia Diharapkan Alokasikan 20 Persen Impor Beras ke Indonesia

Lusinan orang yang yang menghadiri permainan pub di Sydney dinyatakan positif mengidap virus corona dan para pejabat sedang menunggu hasil tes genomik untuk melihat apakah mereka terinfeksi varian Omicron.

Infeksi COVID-19 harian terus meningkat saat pembatasan telah dilonggarkan. New South Wales, negara bagian yang mencakup Sydney, mencatat 420 kasus baru pada Kamis, kenaikan terbesar dalam sekitar dua bulan. Sebagian besar kasus itu disebabkan oleh varian Delta.

Baca juga:  Tradisi Ngerebeg di Tegallalang Diharapkan Netralisir Pandemi Covid -19

Sementara itu, jumlah infeksi Omicron telah meningkat sejak Australia melaporkan kasus pertamanya sekitar dua minggu lalu. Sekitar 50 kasus kini telah terdeteksi, termasuk tiga yang terkait dengan pesta kapal di pelabuhan Sydney. Varian itu berpotensi lebih menular daripada yang sebelumnya meskipun tanda-tanda awal menunjukkan penyakit yang lebih ringan. Tak satu pun dari 151 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di New South Wales terinfeksi varian Omicron.

Baca juga:  Warga Tionghoa Buleleng Serahkan Bantuan Penanganan COVID-19

Australia telah bernasib jauh lebih baik daripada banyak negara dalam mengatasi pandemi. Tercatat 224.000 kasus dan 2.082 kematian, sebagian besar berkat keputusannya untuk menutup perbatasan pada Maret 2020.

Tetapi, penutupan perbatasan telah memutus aliran migran terampil sehingga menyebabkan perlambatan tajam dalam pertumbuhan penduduk. Para pemilik usaha juga mengeluh bahwa mengalami kekurangan pekerja. Keadaan itu telah diperburuk oleh penurunan yang sudah berlangsung lama terkait tingkat kesuburan, yang mencapai rekor terendah tahun lalu, menurut data resmi pada Rabu (8/12). (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *