Pengunjung memindai kode QRIS untuk pembayaran. (BP/Dokumen)

JAKARTA, BALIPOST.com – Target investasi nasional dinaikkan dari 900 triliun tahun ini menjadi 1.200 triliun di 2022. Dalam mencapai target ini, ada 3 sektor tambahan yang akan digenjot.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro, Kementerian Investasi, Indra Darmawan, dalam keterangan tertulisnya Jumat (10/12), mengaku cukup optimis target tersebut akan dapat tercapai. Sebab ada berbagai peluang, termasuk perencanaan investasi yang telah terhitung, serta realisasi investasi yang selama ini tertunda.

Baca juga:  Berantas Narkoba, KemenPAN-RB Jalin Kerjasama dengan BNN

Selain itu terdapat 3 sektor lain yang akan didorong sebagai sektor tambahan. Yakni hilirisasi Sumber Daya Alam, ekonomi hijau, serta ekonomi digital. Dalam ekonomi digital tersebut, kata Indra, dibutuhkan peningkatan ekosistem, literasi, serta digitalisasi UMKM.

Dikatakannya akselerasi pemulihan ekonomi optimis bisa tetap terjaga di 2022. Hal ini karena didukung arah kebijakan yang tepat selama 2021.

Ia menyebutkan selain arah kebijakan yang tepat, kepercayaan dunia pada Indonesia juga mengalami peningkatan. Ditambah lagi terjaganya keseimbangan penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi, menjadikan pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi semakin menguat.

Baca juga:  Perluas Jangkauan Nasabah, BRI Terus Pacu Transformasi Digital

Dikatakan di 2022, sektor ekonomi domestik dipercaya sebagai salah satu pendorong kebangkitan ekonomi nasional, dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) menjadi penggerak utamanya. Untuk itu,
berbagai upaya terus dilakukan guna membantu UMKM naik kelas, baik melalui kebijakan yang
kondusif, pendampingan, maupun akses pembiayaan.

Optimisme ini juga dikarenakan capaian target investasi yang pada 9 bulan pertama 2021 telah
mencapai 73 persen, dengan proporsi yang seimbang antara Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri, serta seimbang pula antara wilayah Jawa dan di luar Jawa.

Baca juga:  BRI Dukung Rencana Pemerintah Hapus Kredit Macet UMKM

Realisasi investasi sejauh ini, ujarnya, sangat didukung oleh pulihnya berbagai sektor seiring
meningkatnya mobilitas masyarakat. Beberapa sektor tersebut di antaranya sektor konsumsi, telekomunikasi, transportasi dan sektor lain yang mendukung realisasi investasi. (kmb/balipost)

BAGIKAN