DENPASAR, BALIPOST.com – Vaksinasi untuk anak di bawah 12 tahun akan dimulai Selasa (14/12). Peresmian kick off vaksinasi untuk anak kelompok umur 6-11 tahun ini akan dilakukan Presiden Joko Widodo. Demikian dikemukakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (13/12), dalam keterangan virtual usai rapat terbatas yang disaksikan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Ia mengatakan vaksin yang akan diberikan adalah vaksin Sinovac. Sesuai dengan izin penggunaan darurat yang telah dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Disebutkannya stok vaksin saat ini mencapai 348 juta dosis. Sudah didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia sebanyak 250 juta dosis. “Kita stok vaksinnya tinggi sekali, hampir 100 juta dosis. Biasanya stok vaksin kita hanya 50 juta dosis,” ungkap Menkes Budi.
Vaksin ini, kata Budi, ada sejumlah merek. Yaitu AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer. “Jangan takut untuk divaksinasi AstraZeneca, Moderna, maupun dengan Pfizer. Semua vaksin aman dan efikasinya yang ada sekarang ini baik,” katanya.
Terkait vaksinasi anak ini, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan kegiatan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun akan dimulai besok, Selasa (14/12). Disebutkannya, vaksinasi tersebut dilakukan secara bertahap di provinsi dan kabupaten/kota dengan dua kriteria.
Kriteria itu adalah cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen. “Kami harapkan hari Selasa (14/12) sudah dilakukan ‘kick off’ di beberapa daerah yang akan kami tetapkan dan selanjutnya itu secara bertahap sampai tahun depan,” katanya, Senin (13/12).
Untuk yang lolos dua kriteria dalam penyelenggaraan vaksinasi anak di bawah usia 12 tahun ini, lanjut Maxi, ada 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi.
Rincian dari provinsi dimaksud adalah Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara dan Bali. “Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” katanya. (Diah Dewi/balipost)