DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan menyatakan warga diminta tidak bepergian ke luar negeri karena perkembangan Omicron cukup mengkhawatirkan. Dikatakannya, dalam keterangan pers virtual disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/12), masih banyak ada tempat liburan di Indonesia yang bisa dikunjungi.
Ia mengatakan bahwa warga Indonesia tidak usah dulu berlibur ke luar negeri. “Kita himbau, gak usah libur-libur ke luar negeri dulu deh, supaya jangan bawa penyakit ke dalam negeri. Masih banyak tempat liburan di republik ini yang bisa kita kunjungi dan itu sudah kami minta agar hotel-hotel semua pada dibuka, perjalanan juga kita coba,” ujarnya.
Meski kasus sudah melandai dan pakar kesehatan menyebutkan Indonesia telah melewati masa kritis, Menko Luhut mengaku belum berani mengatakan Indonesia sudah melalui masa kritis. “Tapi secara empirik, kita memang sudah 150 hari lebih, kita sudah flatenning ya. Apakah kita sudah masuk endemi, kita tunggu aja bulan Januari, setelah kita melewati ini semua,” ujarnya.
Ia pun mengatakan semua pihak tidak boleh jumawa, meski sampai hari ini memang masih dalam level 1. Luhut pun mengatakan pihaknya merasa percaya diri bahwa Indonesia bisa mengatasi ini, namun perlu kerja sama semua pihak.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri, Retno Massurdi mengatakan saat ini sudah lebih dari 70 negara yang mendeteksi masuknya varian Omicron. Seluruh negara ini, dikatakan Menlu, merupakan negara yang melaporkan kasus terkonfirmasi maupun suspek tertular varian Omicron.
Negara-negara yang sudah mengonfirmasi Omicron ini, lanjut Menlu, termasuk juga yang ada di sekitar Indonesia. “Saya juga ingin menyampaikan bahwa Inggris menaikkan level kewaspadaan COVID-19 dari level III menjadi level IV pascapenambahan 1.239 kasus varian Omicron pada 12 Desember, yang berarti penambahan dua kali lipat dibandingkan tanggal 11 Desember,” ungkapnya.
WHO, katanya, sudah memberikan saran terkait Omicron pada 12 Desember, yang antara lain menyebutkan bahwa bukti masih sangat terbatas dan para ahli masih terus bekerja untuk dapat betul-betul menentukan kecepatan penularan dan dampak terhadap hospitalisasi, serta efektivitas vaksin. “Tidak ada cara lain bagi kita untuk terus berhati-hati dan waspada. Selain melakukan akselerasi vaksinasi, mematuhi protokol kesehatan, maka diperlukan upaya untuk membatasi pergerakan,” tegasnya.
Ia mengatakan pemerintah mengimbau bagi warga negara yang tidak memiliki kepentingan sangat mendesak, agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. “Sayangi dan lindungi kesehatan kita, sayangi dan lindungi kesehatan keluarga kita, sayangi dan lindungi kesehatan kita dan Indonesia,” ajaknya.
Ditambahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pemerintah sangat menjaga pintu masuk Indonesia. Ia menyebutkan pintu masuk udara yang paling besar menerima kedatangan pelaku perjalanan internasional adalah Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Dalam 2 minggu terakhir masuk 33 ribu pelaku perjalanan internasional. “Kita sudah PCR, 98 positif dan 98-nya kita genome sequence dan sampai sekarang semuanya masih (varian) Delta,” jelasnya.
Untuk dari laut, terbanyak masuk lewat Pelabuhan Batam. Dalam 2 minggu terakhir ada 3.500 penumpang yang masuk ke Indonesia dari luar negeri. Saat dites PCR, ditemukan 53 positif. “Dari 53 ini, 100 persen di genome sequence, dan sampai sekarang yang keluar masih Delta,” ungkap Menkes. (Diah Dewi/balipost)