SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bencana banjir bandang di Nusa Penida telah memporakporandakan banyak desa di wilayah kepulauan ini. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta segera menetapkan status Tanggap Darurat Bencana. Ini agar proses pemulihan pascabencana menjadi lebih cepat, khususnya agar anggaran BTT (Belanja Tak Terduga) bisa segera digunakan.
Rapat penetapan status ini dilaksanakan secara darurat di Wantilan Pura Segara, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida. Bupati Suwirta ingin proses pemulihan berjalan lebih cepat. Terlebih mengingat bencana terjadi pada akhir tahun. Penetapan status tanggap darurat bencana ini sangat penting, agar anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga) bisa digunakan untuk penanggulangan bencana sehingga bisa membuka akses untuk masyarakat.
“Anggaran belanja tidak terduga ini juga harus segera dilakukan, karena pencairan dana dari APBD untuk tahun ini tidak boleh dilakukan setelah tanggal 25 Desember 2021 nanti,” katanya, Selasa (14/12).
Ada beberapa pertimbangan ditetapkannya status tanggap darurat bencana di Nusa Penida. Diantaranya bencana banjir bandang di Nusa Penida merusak berbagai fasilitas umum seperti jalan dan jembatan yang jebol. Sehingga mengganggu dan membahayakan aktivitas warga di wilayah terdampak bencana banjir bandang. “Nanti status tanggap darurat ini ditetapkan selama 2 pekan kedepan. Belanja tidak terduga yang masih tersisa di akhir anggaran ini,” jelas Suwirta.
Ada beberapa wilayah terdampak banjir bandang yang terjadi di Nusa Penida, yakni di Desa Suana, Desa Kutampi, Desa Ped, Batununggul dan Desa Sakti. Selain bangunan warga yang rusak, sejumlah fasilitas umum seperti badan jalan dan jembatan di Desa Ped juga jebol dan menganggu akses masyarakat.
Dengan bencana ini tentu menjadi perhatian serius, untuk menormalisasi kembali sungai yang ada. “Yang saya khawatirkan kalau hujan lagi situasi masih tersumbat banjir akan terjadi lagi. Ini sebagai peringatan bagi kita semua. Kelestarian alam, pendahulu kita dulu sudah membuat terasering mari kita jaga,” ujar Bupati Suwirta.
Dari bencana ini, pihaknya berharap permerintah pusat agar memperhatikan Nusa Penida ini, dengan delapan konstelasi kebijakan nasional, harus diperhatikan secara serius. Nusa Penida sangat rawan akan kerusakan tanggul, banjir bandang dan ragam dampak bencana lainnya. Sehingga, ia berharap dampak bencana ini bisa segera ditangani, bersama-sama antara daerah dan pusat. (Bagiarta/balipost)