Penyengker SD 6 Peninjoan ambrol diguyur hujan deras. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Tingginya intensitas hujan Selasa (15/12) sore mengakibatkan tembok penyengker SD 6 Peninjoan, di Banjar Payuk Desa Peninjoan, Tembuku ambrol. Sebuah bangunan kelas yang posisinya berada di samping tembok penyengker kini kondisinya terancam tergerus.

Khawatir hal itu membahayakan siswa, pihak sekolah kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran daring. Kepala SD 6 Peninjoan, Sang Ayu Nyoman Rauh Rabu (15/12) mengungkapkan, robohnya tembok penyengker sepanjang 15 meter itu diketahui terjadi pada Selasa sekitar pukul 16.00 WITA.

Saat kejadian, wilayah Bangli diguyur hujan deras. Diduga hujan menyebabkan got yang ada di samping sekolah penuh dan merongrong pondasi tembok penyengker hingga menyebabkan tembok roboh.

Baca juga:  Tekan Jumlah Penduduk Liar

Kata Sang Ayu, dampak dari kejadian itu menyebabkan bangunan ruang kelas yang posisinya berada di dekat tembok penyengker terancam. Pihaknya khawatir jika hujan deras kembali mengguyur, bangunan ruang kelas IV itu akan ambrol.

Pascakejadian itu pihaknya kembali menggelar kegiatan belajar daring. “Karena kami khawatir kalau anak-anak main di sekitar sana. Kami kan tidak bisa awasi anak satu-satu. Sehingga tadi kegiatan belajar kami laksanakan daring,” ujarnya.

Baca juga:  Upacara Hari Pahlawan, Belasan Siswi SMPN 4 Abang Kesurupan

Rencananya kegiatan belajar tatap muka akan kembali dilaksanakan pada Kamis (16/12). Hanya saja untuk siswa kelas IV tidak menggunakan ruangan tersebut. “Kami tidak berani pakai ruangan itu. Kami sementara akan pakai ruang perpustakaan,” kata Sang Ayu.

Pihaknya mengaku telah melaporkan kejadian ini ke Disdikpora dan BPBD. Kadisdikpora bersama komite, pihak desa dan kecamatan, dikatakan sudah sempat turun untuk meninjau langsung kerusakan tembok penyengker.

Baca juga:  Rusak Parah Dilanda Banjir Bandang, BPBD Bali Diminta Percepat Pemulihan Nusa Penida

Sementara itu, Kadisdikpora Kabupaten Bangli I Komang Pariartha dikonfirmasi terpisah mengakui pihaknya sudah sempat turun meninjau langsung kondisi tembok penyengker yang roboh itu. Mengenai perbaikannya, pihaknya mengaku akan meneruskan laporan yang dibuat sekolah ke Bupati selanjutnya ditindaklanjuti.

Di sisi lain pihaknya juga minta komite agar mengkomunikasikan ke desa supaya bisa membantu sementara untuk penanggulangan jebolnya tembok itu. “Karena walaupun jebolnya tidak terlalu banyak tapi kami khawatirkan kondisi itu akan merembet ke yang lain,” kata Pariartha. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *