DENPASAR, BALIPOST.com – Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Bali kembali menyelenggarakan Jambore Daerah Gerakan Pramuka Bali 2021 atau Bali Scout Jambore. Kegiatan digelar mulai 19 sampai dengan 21 Desember 2021 di Bumi Perkemahan Pramuka Bali I Gusti Ngurah Rai, Margarana, Tabanan. Demikian disampaikan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali, Made Rentin, Kamis (16/12).
Rentin mengatakan jambore ini adalah kegiatan rekreasi edukatif di alam terbuka dalam bentuk perkemahan besar Pramuka Penggalang sebagai sarana pembinaan yang menitikberatkan pada kegiatan persaudaraan demi kerukunan dan perdamaian. Jambore Daerah yang diselenggarakan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali setiap 5 tahun sekali merupakan tugas Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali yang diamanatkan oleh Musyawarah Daerah Gerakan Pramuka Bali sebagai salah satu upaya mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
Ia juga menyebutkan kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya menjawab tantangan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini yang begitu pesat dan berpengaruh dalam kehidupan umat manusia. Terutama, dalam perkembangan mental dan fisik generasi mudanya yang penuh dinamika.
Harapannya, Pramuka Penggalang dapat berpadu mengasah kemampuan, keterampilan, dan menimba ilmu pengetahuan yang didasari oleh kode etik kepramukaan yaitu Dasa Darma dan Tri Satya. Selain itu, ia juga mengatakan perlu wadah kegiatan nyata dan positif agar generasi muda dapat berperan aktif dalam pembangunan dan bela negara. “Paling tidak dapat menghindarkan diri dari kegiatan-kegiatan negatif seperti terlibat narkoba, minuman keras (miras), dan lain-lain. Dengan demikian Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Bali akan mampu mewujudkan manusia Bali unggul demi menunjang pembangunan Bali menuju Era Baru,” jelasnya, dalam rilis yang diterima.
Menurut Kepala Pusat Informasi Kwarda Bali, I Ketut Yadnya Winarta, jambore ini memiliki nuansa yang sedikit berbeda. Penyelenggaraan jambore ini akan di laksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Semua peserta jambore harus sudah melewati vaksinasi tahap 2, mengunduh aplikasi PeduliLindungi, dan sebelum masuk akan dites Antigen. Kalau dalam tes tersebut ternyata positif, peserta otomatis akan tidak diizinkan mengikuti kegiatan jambore.
“Selain itu, selama kegiatan jambore, peserta dan panitia tidak boleh keluar-masuk area bumi perkemahan, sekali masuk harus standby di dalam,” ungkapnya.
Begitu juga semua kerabat, maupun keluarga tidak diizinkan untuk membesuk peserta, agar tidak terjadi kontaminasi dari luar bumi perkemahan. “Jadi area buper akan dijadikan area steril dari masyarakat umum, dengan penjagaan dari unsure kepolisian dan pecalang,” jelas Yadnya.
Dengan tema “Berkarakter, Unggul dan Terampil” dan Motto “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan,” perkemahan akan didahului dengan pelaksanaan tes antigen dan registrasi pada 18 Desember 2021. Peserta Jambore berasal dari kwartir cabang, dengan mengirimkan 24 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok, putra dan putri. (kmb/balipost)