DENPASAR, BALIPOST.com – Omicron, varian baru COVID-19, dipastikan sudah masuk Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers virtual yang dipantau dari kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (16/12).
Kendati belum terdeteksi di Bali, varian Omicron ini perlu diantisipasi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan percepatan vaksinasi.
Dengan selalu taat prokes, diharapkan terhindar dari paparan COVID-19 beserta varian barunya. ‘’Apapun variannya, apakah varian Delta ataupun Omicron, prokes dan vaksinasi adalah benteng kuat untuk melindungi diri. Karena itu agar tidak sampai terpapar, mari tingkatkan disiplin prokes dan vaksinasi,’’ ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai.
Disiplin menerapkan prokes lima M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, perlu ditingkatkan agar terhindari dari paparan COVID-19 dan varian barunya, Omicron. “Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, dan tetap menjaga imun tubuh, semoga kita tidak sampai terpapar varian Omicron,” kata Dewa Rai.
Ditegaskan, kendati kasus COVID-19 di Denpasar sudah semakin melandai, masyarakat diharapkan jangan sampai kendor menerapkan prokes. Sebab, jika sampai abai menerapkan prokes, tidak menutup kemungkinan kasus COVID-19 bisa kembali meningkat. ‘’Terlebih muncul varian baru Omicron, dengan disiplin prokes dan vaksinasi, kita berharap tak sampai terpapar varian baru tersebut,’’ ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar ini.
Dalam menekan laju penyebaran virus Corona, selain gencar melakukan operasi Yustisi prokes, terutama pemakaian masker, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Denpasar juga terus berupaya memaksimalkan realisasi vaksinasi, yang saat ini sedang menyasar anak-anak usia 6-11 tahun.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan, varian Omicron belum terdeteksi di Bali. Namun demikian, varian ini perlu diantisipasi dengan melakukan pengawasan di pintu masuk Bali, terutama berkaitan dengan protokol kesehatan untuk perjalanan darat maupun udara.
Rumah sakit akan tetap siaga. Di setiap RS rujukan COVID-19, akan tetap disiagakan obat-obatan penunjang, sumber daya manusia, oksigen, termasuk juga memaksimalkan jumlah tempat tidur. Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk selalu disiplin prokes. (Subrata/balipost)