MANGUPURA, BALIPOST.com – Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Badung terus digenjot. Bahkan, sejak dicanangkan Rabu 15 Desember hingga Kamis (16/12), jumlah penerima vaksin telah mencapai 3.054 orang atau 6,8 persen dari target sebanyak 45.183 sasaran.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Badung, I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra mengatakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan terus digenjot untuk mempercepat pembentukan herd immunity. “Vaksinasi anak 6-11 tahun memang terus digencarkan di enam kecamatan. Untuk hari kedua ada 1.228 orang yang divaksin. Sedangkan, pada hari pertama ada 1.826 orang penerima vaksinasi anak,” ungkapnya.
Selain vaksinasi anak usia 6-11 tahun, Kadis Kominfo Badung ini juga mengatakan terus menjalankan vaksinasi Anak usia 12-17 tahun. Berdasarkan catatan Satgat Covid-19 Badung, vaksin pertama untuk anak usia 12-17 kini telah mencapai 54.353 orang atau 107,6 persen dari target 50.503 sasaran.
“Untuk vaksinasi anak 12-17 tahun sudah memenuhi target bahkan lebih, yakni untuk vaksinasi pertama capai 54.353 orang, sedangkan vaksinasi lengkap mencapai 53.371 orang atau mencapai 105,7 persen dari target sasaran,” terangnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa berharap kepada tim kesehatan agar terus bergerak secara serentak di 6 kecamatan se-Badung. Vaksinasi ini akan terus berjalan dengan maksimal hingga pertengahan Januari. “Terutama, pelaksanaan vaksin pada tahap 1 dan hari ini sasaran vaksinasi kita berada di 21.055 orang yang berada di 6 kecamatan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr. Nyoman Gunarta mengatakan, dilihat dari jadwal yang telah dibuat, pertengahan Januari tahap vaksinasi pertama telah rampung. “Maka dari itu asumsi kita di Februari kita juga sudah selesai melaksanakan vaksinasi tahap kedua,” jelasnya.
Ia menambahkan bagi anak yang belum mendapatkan vaksinasi, akan terus dilakukan sampai mendapatkan vaksinasi di April. “Jika anak belum siap untuk divaksinasi jangan dipaksakan. Di samping kita mencari momen anak membaik, jika mereka melihat anak sebayanya tidak ada masalah, maka anak itu akan termotivasi untuk divaksinasi,” imbuhnya. (Parwata/balipost)