Sejumlah warga menggunakan masker mengunjungi pasar rakyat di Renon, Denpasar. Masker dan menjaga jarak dianggap efektif dalam melawan varian Omicron meskipun jumlah virus yang dihasilkan varian ini 70 kali lebih banyak dari Delta. (BP/Hendri Febriyanto)

JAKARTA, BALIPOST.com – Omicron disebut lebih menular dari varian Delta. Profesor kesehatan di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner, MD., mengatakan Omicron menghasilkan lebih banyak virus, bahkan daripada Delta.

Schaffner, dikutip dari Kantor Berita Antara, mengungkapkan beberapa penelitian telah menemukan varian terbaru ini menghasilkan 70 kali jumlah virus dibandingkan Delta. Varian ini tampaknya juga lebih menghindari kekebalan dari vaksin dan infeksi sebelumnya.

Terlepas dari penyebaran cepat Omicron, kabar baiknya yakni strategi pencegahan COVID-19 seperti masker, vaksinasi dan jarak sosial dapat memperlambat penularannya. Terkait masker, benda ini efektif mengurangi risiko tertular atau menyebarkan COVID-19, termasuk varian Omicron, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Baca juga:  Rujukan Online Banyak Tuai Keluhan, Ini Tanggapan BPJS Kesehatan

Hal ini karena masker tidak spesifik untuk varian COVID-19. Masker ini menjadi penghalang dan menyaring partikel virus dari udara yang kita hirup, kata Dr. Schaffner seperti dikutip dari Health, Minggu.

Namun, masker bisa penghalang yang tidak sempurna, yang berarti beberapa partikel virus masih bisa lolos. Kemungkinan beberapa partikel lolos mungkin bahkan lebih besar ketika datang ke varian Omicron.

Meski begitu, bukan berarti masker tidak berguna melawan Omicron. Agar masker efektif melindungi diri dari COVID-19, maka harus memenuhi kriteria tertentu yakni pas di sisi wajah sehingga tidak memiliki celah, memiliki kawat hidung untuk mencegah kebocoran udara dari atas, tidak boleh memiliki katup atau ventilasi pernafasan yang memungkinkan partikel virus keluar.

Baca juga:  Ombak di Pantai Amed Terjang Sejumlah Villa dan Jukung

“Masker bedah dan masker kain multi-layer sesuai dengan pedoman tersebut,” kata Schaffner.

Jika menginginkan perlindungan lebih, disarankan memakai masker kain setelah masker medis sekali pakai. Misalnya, dapat memilih KN95, N95 atau KF94 yang dirancang khusus. Namun, yang terpenting, masker harus menutupi mulut dan hidung Anda.

Di sisi lain, pencegahan COVID-19 lainnya yang diperlukan yakni vaksin. Walau memang, menurut Schaffner, Omicron bahkan dapat menginfeksi orang yang telah divaksinasi penuh dan mendapatkan booster. (kmb/balipost)

Baca juga:  Dua Hari Berturut-turut, Bangli Laporkan Pasien Meninggal
BAGIKAN