Sejumlah wisatawan sedang berjalan-jalan di kawasan Kuta, Badung. (BP/Dokumen)

GIANYAR, BALIPOST.com – Kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus) per Jumat (17/12), menurut data dari Bank Indonesia dan telah terkonfirmasi mencapai rekor baru yakni 14.648 Wisnus. Jumlah ini merupakan kedatangan melalui udara, belum lagi yang datang melalui darat maupun laut. Demikian diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, Sabtu (18/12).

Dari data kedatangan 1-10 Desember di Bandara Ngurah Rai, terdapat 113.687 penumpang tiba di terminal domestik. Jika dirata-ratakan, per harinya jumlah kedatangan mencapai 11.368 orang. Jumlah kedatangan tertinggi terjadi pada 10 Desember yang mencapai 13.447 orang.

Baca juga:  Pondasi Pos Balawista Kuta Tergerus Abrasi

Menparekraf mengatakan hal ini patut disyukuri di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda. “Memang room rates belum bisa meningkat, tapi room night di beberapa destinasi wisata dan hotel di Bali sudah merangkak naik,” ungkapnya.

Berkaitan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), lanjutnya, data yang diterima per hari untuk kedatangan Wisnus ke Bali, menunjukkan konsisten di atas 10 ribu per hari, hampir 3 minggu terakhir. Ini artinya menunjukan sudah melebihi target dari kementerian.

“Karena kalau 10 ribu sampai 12 ribu, tentu ini akan bisa mendongkrak tingkat hunian maupun aktivitas perekonomian. Berkaitan dengan wisatawan nusantara ini, sebetulnya Bali top of mine. Tidak hanya di dalam negeri, namun di luar negeri orang itu secara survey, pilihan pertama liburan itu, adalah Bali. Apalagi wisatawan Nusantara,” ujarnya.

Baca juga:  Milenial Diajak Kenali Budayanya lewat Lomba "Jaja Cacalan"

Melihat data yang ada, pihaknya sangat optimis sekali tahun depan akan ada peningkatan kunjungan. Terutama untuk wisatawan Nusantara yang ditarget 10-15 ribu per hari.

Sesuai target, di tahun 2022, Wisnus antara 1,6 sampai 2,4 juta. Namun ini merupakan wisatawan berkualitas yang length of stay nya lebih banyak dan spending nya lebih tinggi.

“Pergerakan Wisnus ini akan ada peningkatan 30-40 persen yang ditopang oleh pariwisata berbasis nature and culture. Bali akan masih menjadi unggulan untuk destinasi, apalagi dengan adanya KTT  G20. Tapi kita tetap akan mendorong distribusi dari kunjungan G20 agar mereka punya opsi untuk meneruskan seperti ke Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, dan beberapa yang sudah mengajukan seperti Toraja. Kita optimis lapangan kerja kembali tercipta, pariwisata bangkit ekonomi pulih, dan kuncinya adalah kedisiplinan kita dalam penanganan COVID-19,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Pariwisata akan Dibuka Lagi, Pemprov Bali Optimis Perekonomian Bangkit
BAGIKAN