Bupati Suwirta saat turun ke lokasi pengerjaan rest area Goa Lawah. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Memasuki akhir tahun 2021 pengerjaan fisik di sejumlah tempat masih sedang berjalan. Salah satunya, pengerjaan rest area Goa Lawah di Pantai Belatung, Desa Pesinggahan, yang merupakan wilayah perbatasan dengan Karangasem. Bupati Klungkung Nyoman Suwirta saat turun ke tempat ini Minggu (19/12), meminta pihak rekanan segera menuntaskan pengerjaannya, agar bisa selesai tepat waktu.

Didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Anak Agung Putra Wedana, Bupati juga menegaskan agar pengerjaan ini tetap menjaga kualitas pengerjaan. Sebab, ini akan menjadi wajah Kabupaten Klungkung dari pintu masuk arah timur yang sangat strategis bagi Klungkung. Penataan tapal batas ini akan menjadi ikon Klungkung, sehingga Bupati Suwirta berharap pengerjaannya dapat dikerjakan dengan maksimal.

Baca juga:  Pengerjaan Proyek Jembatan Tiying Jangkrik-Kebon Lambat

“Penataan tapal batas Klungkung dengan Karangasem ini diawali dengan peletakan batu pertama beberapa pekan lalu. Pintu masuk Kabupaten Klungkung dari sisi timur ini harus menjadi beranda terdepan Kabupaten, bukan lagi menjadi halaman belakang. Oleh karena itu, wajah perbatasan harus ditata lebih cantik,” kata Bupati Suwirta.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Anak Agung Putra Wedana mengatakan bahwa penataan perbatasan Klungkung dengan Karangasem ini bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 1.733.999.151.84 dengan jangka waktu selama 180 hari kalender yang dikerjakan oleh CV Laksana Arsa Sejati. Saat ini progres pekerjaannya sudah mencapai 95 persen.

Baca juga:  Prodi Magister Manajemen PPs Unwar Rayakan HUT ke-11

Rest area yang menjadi pintu masuk dari timur ini desainnya nampak cukup menarik. Sedikit berbeda dari rest area Goa Lawah yang sudah dibangun sebelumnya. Pada areal ini juga akan dibangun kios-kios untuk para pedagang sekitar, agar tempatnya menjadi lebih layak dari lapak sebelumnya. Penataan wilayah perbatasan ini akan membuat tempat sekitar semakin tertata, dimana Kabupaten Karangasem sebelumnya sudah melakukan langkah serupa di Yeh Malet. Bahkan, penataannya sudah mengganti tapal batas yang sebelumnya sempat disorot warga, karena sudah lama rusak. (Bagiarta/Balipost)

Baca juga:  Soal Reklamasi Teluk Benoa, Respons Pusat Dinilai Lebih Bagus

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *