Gerai vaksinasi di Selemadeg Timur dilakukan aparat kepolisian di wilayah setempat menghadirkan badut untuk menghibur anak anak. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Ada yang menarik dalam pelaksanan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di wilayah Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Gerai vaksinasi yang dilakukan aparat kepolisian di wilayah setempat menghadirkan badut untuk menghibur anak anak.

Tujuannya agar anak-anak tidak takut saat disuntik. Menariknya lagi, badut-badut ini adalah gepeng yang sebelumnya ditertibkan petugas Satpol PP Tabanan.

Kapolsek Selemadeg Timur, AKP Komang Subakti menjelaskan, keterlibatan badut dalam kegiatan gerai vaksinasi di wilayah Selemadeg Timur ini didasari keinginan memberikan rasa nyaman pada siswa saat mengikuti vaksinasi. Karena tak dipungkiri rasa takut untuk disuntik vaksin bagi sebagian anak pasti ada.

Baca juga:  BPJS Kesehatan Ajak Pelajar Budayakan Hidup Sehat

Terobosan inovatif menghadirkan para badut di setiap titik pelaksanaan gerai vaksin anak di kecamatan Selemadeg Timur, ini juga untuk menghilangkan rasa bosan saat menunggu giliran vaksinasi. Karena selain menghibur, para badut ini membantu membagikan snak dan masker baik bagi anak-anak maupun para orang tua di lokasi vaksinasi.

Dijelaskan AKP Subakti, dua badut yang dilibatkan dalam kegiatan gerai vaksinasi ini adalah badut yang sebelumnya menggepeng di trafight light di Tabanan dan ditertibkan oleh petugas Satpol PP Tabanan. Kedua badut ini juga tengah dilakukan pembinaan dengan wajib lapor setiap Senin dan Kamis.

Baca juga:  Waspadai Rentan Terpapar, Seratusan Anak di Surabaya Terjangkit COVID-19

“Daripada mereka menggepeng, kita ajak menghibur di gerai vaksin di Selemadeg Timur dari tanggal 21-27 Desember, dan kita juga beri mereka uang makan dan transport, dan hanya satu jam di tiap titik lokasi, setelah itu mereka bisa kembali bekerja sebagai kuli bangunan yang merupakan pekerjaan asli mereka sehari hari,” terangnya.

Menurut AKP Subakti, kehadiran badut di tiap kegiatan gerai vaksin terbukti dapat menghidupkan suasana, dan menghilangkan rasa takut anak dan mengurangi kebosanan menunggu giliran. “Mereka (anak-anak) cukup senang, bisa bermain dengan badut bahkan ada yang selfie dengan badut, jadi tidak ada lagi suasana tegang dan takut,” jelasnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Mantan Perbekel dan Bendahara Desa Kebon Padangan Ditahan
BAGIKAN