GIANYAR, BALIPOST.com – Dari Desa Batubulan sampai Tegallalang berjejer galeri yang menampilkan produk kerajinan dan industri rumah tangga. Anggota Komisi III, DPRD Gianyar Wayan Wiartha, Selasa (4/1), mengatakan dalam masa pandemi produk kerajinan perlu dipasarkan secara online sehingga bisa diserap pasar ekspor.
Wiartha menyampaikan, ekonomi Gianyar hampir 70 persen di topang sektor pariwisata. Hanya saja, dalam masa pandemi ini tidak bisa lagi mengandalkan sektor pariwisata.
Anggota DPRD Gianyar dari Fraksi PDI Perjuangan menjelaskan salah satu yang bisa menjadi penopang ekonomi masyarakat Gianyar adalah industri kerajinan. Ini bisa dilihat dari Desa Batubulan sampai Tegallalang berkembang berbagai jenis industri kerajinan.
Wayan Wiartha memaparkan ribuan galeri di Gianyar dalam masa pandemi tidak bisa bisa mengandalkan pemasaran. Pemerintah daerah mesti berperan membantu perajin dalam memasarkan produknya secara online.
Lebih lanjut dikatakannya, selama ini perajin sangat lemah dalam bidang pemasaran. Perajin umumnya hanya berproduksi. ” Perajin lebih banyak mengandalkan pemasaran secara offline dan berharap konsumen mendatangi galery atau artshopnya,” ucapnya.
Ia mencontohkan Pemerintah Provinsi Bali sudah berupaya membantu menjembatani pemasaran produk perajin secara online melalui Bali Mall. Pemerintah Provinsi Bali mampu membantu menjembatani produk perajin dengan konsumen melalui pemasaran online.
Wayan Wiartha berharap Disperindag Gianyar bisa membuat gebrakan Gianyar Mall untuk membantu memasarkan produk kerajinan perajin Gianyar secara online. ” Melalui pemasaran online satu pintu Gianyar Mall akan memudahkan konsumen dari luar daerah maupun luar negeri mengakses produk-produk kerajinan Gianyar yang memiliki kualitas eskpor. (Wirnaya/Balipost)