Suasana di Pasar Adat Bongan Puseh. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Impian Desa Adat Bongan Puseh, Kecamatan Tabanan untuk membangun pasar adat akhirnya terwujud setelah dua tahun berproses. Keberadaan pasar adat yang akan dikelola oleh BUPDA ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, di tengah potensi komoditi pertanian gondo dan kangkung yang memiliki cita rasa khas.

Pasar Adat Bongan Puseh yang belokasi tepat di seberang Kantor Polsek Kota Tabanan ini diresmikan, Rabu (5/1) oleh Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan.

Bendesa Adat Bongan Puseh, I Gusti Putu Sukarata, S.Sos menjelaskan Desa Adat Bongan Puseh, selama ini dikenal dengan daerah pertanian sawah dan kebun sayur. Dari 834 KK krama adat, sebagian besar masih bergelut di sektor pertanian.

Baca juga:  Punya Potensi Besar, Bali Bisa Jadi Surganya Ekonomi Digital

Bahkan komoditi yang cukup dikenal yakni sayur mayur seperti kangkung dan gondo. Awalnya, potensi ini belum tergarap maksimal dan memberikan efek ekonomi pada masyarakat setempat.

Begitupun bagi desa, yang selama ini memang tidak memiliki potensi pendapatan. Hal ini membuat prajuru desa adat bersama para tokoh adat Bongan Puseh berupaya mencari potensi pendapatan bagi desa maupun masyarakat setempat.

Prajuru di 2019 silam sudah ancang-ancang ingin membangun pasar desa adat untuk memberi ruang bagi krama menjual hasil produksinya dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi desa dan masyarakat. Gayung bersambut, lahan milik Pemerintah Propinsi Bali yang ada di wewidangan desa disetujui untuk selanjutnya dibangun pasar desa adat. “Luasan lahan 72,5 are dengan 36 kios. Tetapi 6 kios diantaranya difungsikan untuk kantor BUPDA dan unit-unit pendukung lainnya. Karena selain pasar, kami juga memiliki TPS3R sesuai arahan pemerintah terkait dengan pemilahan sampah berbasis sumber nantinya,” jelasnya.

Baca juga:  Tabanan Jadi Pilot Project Vaksinasi JE

Dari pantauan, Pasar Desa Adat Bongan Puseh juga dilengkapi dengan areal parkir yang cukup luas. Bahkan meski sudah diresmikan, penataan wajah pasar masih akan terus dilakukan.

Nantinya, dilengkapi dengan areal bermain anak-anak dan areal lomba gantangan (burung).

Terkait dengan pasar adat ini, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya berharap bisa menjadi contoh bagi desa adat lainnya untuk terus berinovasi mengangkat potensi yang dimiliki. Ini, demi tumbuhnya ekonomi masyarakat. “Kita tumbuhkan ekonomi kerakyatan mulai dari bawah dari tingkat desa adat dan desa, ini lah mengapa saya sering berkeliling ngantor di desa adalah untuk memberikan dukungan bagi desa maupun desa adat untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki,” jelasnya.

Baca juga:  Baliho Perarem Dirusak, Desa Adat Lapor Polisi

Bupati Sanjaya juga menilai, pertumbuhan ekonomi di Tabanan sudah mulai merata. Saat ini bergeser ke Selatan. Termasuk juga, keberadaan pasar desa adat ini tentunya akan mengurangi mall (pusat perbelanjaan dengan skala besar). “Jika seluruh Tabanan bisa lakukan ini jadi ekonomi kerakyatan bisa tumbuh dari bawah, dan ini merupakan wujud dari konsep saya berkantor di desa melihat secara langsung potensinya. Saya juga merasa berbagangga ekonomi kabupaten Tabanan sudah bergeser ke selatan inilah bentuk pemerataan ekonomi yang sangat bagus,” terangnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN