Juri melakukan penilaian untuk lomba ogoh-ogoh yang digelar Denpasar pada 2020. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Seiring diizinkannya pembuatan dan pawai Ogoh-ogoh pada rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi pada tahun ini, Pemkot Denpasar belum menganggarkannya di APBD induk. Tahun ini, kata Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, A.A. Gede Risnawan, dana pembinaan dianggarkan pada APBD Perubahan.

Sebab, menurutnya, pada tahun ini dana tersebut belum dianggarkan pada APBD induk mengingat masih pandemi. Namun karena kasus COVID-19 sudah melandai dan diizinkannya penyelengaraan pawai Ogoh-ogoh, bantuan baru disalurkan setelah APBD Perubahan.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Serahkan Dana Motivasi Ogoh-Ogoh tahun 2020

“Untuk APBD 2022 belum ada anggaran untuk itu, nanti akan terealisasi saat APBD perubahan. Dan untuk APBD induk tahun 2023 akan dianggarkan dari awal,” kata Risnawan.

Oleh karena itu, Risnawan meminta kepada yowana atau sekaa teruna untuk menggunakan dana swadaya atau mencari sponsor di sekitar banjar adat setempat. “Jadi untuk dana pembuatan ogoh-ogoh, kami serahkan sepenuhnya ke para yowana secara swadaya maupun mencari sponsor,” katanya.

Baca juga:  Bayi Bertangan dan Berkaki Empat Meninggal di RSUP Sanglah

Dana pembinaan ini, Risnawan mengaku sedang menyusun Perwali terkait dana BKK namun belum disosialisasikan. Pada pasal 11 Perwali itu, disebutkan bahwa peruntukan dana BKK untuk yowana yakni dalam hal parahyangan berupa banten tirta yatra, banten Saraswati, dan Tumpek Krulut.

Untuk palemahan berupa pembersihan lingkungan dan penghijauan. Dan dalam hal pawongan yakni berupa kegiatan tirta yatra, pakaian STT, operasional rapat penting STT, serta biaya pembinaan seni budaya. Untuk ogoh-ogoh ini termasuk ke dalam pembinaan seni budaya.

Baca juga:  Dibuka Hari Ini, Cek Daftar Stand Bisa Dikunjungi di Denfest ke-17

Terkait hal tersebut, Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, A.A. Angga Harta Yana mengaku sudah siap menggunakan dana swadaya. “Dari koordinasi dengan teman-teman mereka sudah siap. Karena sudah 2 tahun ini diam tidak membuat ogoh-ogoh. Mereka semangat menggebu-gebu,” katanya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN