NEGARA, BALIPOST.com – Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono melaksanakan kunjungan kerja ke Jembrana Bali tanggal 6 dan 7 Januari 2022. Didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba, kunjungan kerja ini dalam rangka meninjau dan melakukan ground breaking pembangunan Maritime Food Estate, Kampung Bahari Nusantara TNI AL di Jembrana Bali, Jumat (7/1).
Maritime Food Estate (MFE) adalah bagian dari Program Kampung Bahari Nusantara yang fokus pada budidaya udang vaname teknologi terbaru Ultra Intensive Aquagriculture Technology.
MFE yang sedang di bangun di Jembrana meliputi MFE Tahap I di Pabuahan, MFE Tahap II di Pengambengan dan MFE Tahap III si Yeh Embang Kabupaten Jembrana yang meliputi 90 kolam budidaya udang vaname berdiamater 30 meter.
Program yang menekankan ketahanan pangan ini adalah kerjasama TNI AL dengan Pemda Jembrana dan swasta. Sasaran program ini adalah pemberdayaan masyarakat pesisir dalam hal penyerapan tenaga kerja, pembinaan bidang pendidikan dan kesehatan.
Program MFE TNI AL ini dalam rangka membina potensi maritim dan pemberdayaan wilayah pertahanan agar terjadi sinergi antara TNI AL, Pemda dan masyarakat pesisir untuk bersama sama penjaga pertahanan di wilayah.
“Kami berterima kasih kepada Bupati Jembrana dan jajarannya yang telah bersedia bekerjasama dengan TNI AL dalam menjalankan program Unggulan TNI AL Maritime Food Estate ini, semoga program ini berjalan dengan baik dan dapat memberikan mandaat bagi Kabupaten Jembrana umumnya dan masyarakat di wilayah pertahanan pesisir dan laut,” tutur Wakasal.
Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba sangat bersyukur Kabupaten Jembrana di pilih oleh TNI AL RI sebagai kabupaten di Indonesia untuk pembudidaya tambak udang vaname. Bupati Juga menyambut langsung kedatangan kedatangan Wakasal datang ke Jembrana untuk meletakan batu pertama pembangunan tambak udang.
Menurut Tamba , Kabupaten Jembrana bersinergi dengan TNI Angkatan Laut (AL) RI membangun project tambak udang vaname yang diberi nama Maritime Food Estate Tahap II Bahari. Hal itu wujud komitmen untuk menambah penghasilan Pendapatan Daerah (PD) dimana Kabupaten Jembrana paling kecil pendapatan daerah diantara kabupaten lainnya. Serta komitmen untuk mencari lapangan pekerjaan untuk warga Jembrana.
Pembangunan tambak udang vaname di Kabupaten Jembrana merupakan project TNI AL yang pertama di Indonesia, dikarenakan lokasi yang sangat strategis. Dibangunnya tambak udang vaname di Jembrana, tidak lepas dari tuntutan Provinsi Bali dimana Kabupaten Jembrana menanggung kebutuhan udang vaname sebanyak 50 persen dari 20 persen di Bali
“Kami bersama berterima kasih kepada kehadiran bapak wakasal, dibarengi dengan dimulainya groundbreaking hari ini sebagai Maritime Food Estate Kabupaten Jembrana dengan system teknologi Ultra Intensive. “Tentunya ada 2 hal yang kita dapatkan, pertama secara Pendapatan Daerah (PD) kita mendapatkannya, yang kedua lapangan perkerjaan kepada masyarakat Jembrana dan tentunya ekonomi disini sudah bergerak mulai adanya pembangunan tambak yang menyerap tenaga kerja lokal Jembrana,” ujarnya.
Selain disektor perikanan, lanjut Tamba, pihaknya berharap disektor lain pun bisa dibantu oleh TNI AL. “Dikarenakan beliau mempunyai koneksi yang banyak, kita akan terus presentasikan potensi Jembrana kepada beliau, kita akan jualan potensi terus ke depan. Kita juga dituntut oleh provinsi, menanggung 50 persen kebutuhan udang di Bali. Ada sekitar 20 ribu kebutuhan seluruh Bali, kita ambil 50 persennya dari Jembrana. Saya rasa dengan 3 project ini sudah bisa kita penuhi belum lagi dengan adanya tambak udang lainnya yang kecil-kecil di Jembrana sebagai tambahan nantinya,” tutupnya. (adv/balipost)