Seorang warga menjalani tes penyakit virus corona di pusat pengujian (COVID-19) di Sydney, Australia, Rabu (5/1/2022). (BP/Antara)

SYDNEY, BALIPOST.com – New South Wales, Negara bagian Australia yang berpenduduk terpadat, pada Sabtu (8/1), mencetak rekor kematian akibat COVID-19 di tengah penyebaran virus varian Omicron. Hari sebelumnya, New South Wales melaporkan 16 kematian akibat virus corona.

Negara bagian yang beribu kota Sydney serta memiliki sepertiga dari 25 juta penduduk Australia itu juga melaporkan 30.062 infeksi baru COVID-19, yang hampir menyentuh angka tertinggi.

Baca juga:  Bali dan Australia Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

Victoria, negara bagian terbesar kedua dan bulan ini akan menyelenggarakan turnamen tenis Australian Open, melaporkan 44.155 kasus baru COVID dan empat kematian.

Sementara sebagian besar dari enam negara bagian dan teritori lainnya belum melaporkan jumlah harian, angka-angka tersebut masih berada di bawah rekor nasional 166.025 yang tercatat pada Sabtu.

Australia sedang akan melewati angka satu juta infeksi pada Minggu, Australian Broadcasting Corp melaporkan. Lonjakan tersebut menyebabkan banyak orang bergegas mendatangi klinik-klinik tes COVID-19 yang didanai pemerintah.

Baca juga:  Santunan Kematian Dianggarkan Rp 3 Miliar Lebih

Karena melihat perkembangan itu, pihak berwenang mengubah pendekatan dengan meminta masyarakat untuk tidak membanjiri klinik melainkan dengan melakukan sendiri tes cepat antigen di rumah. Jika hasil tes menunjukkan positif COVID-19, mereka diminta melaporkan hasil tersebut kepada dokter masing-masing, yang akan memasukkan laporan ke bank data.

Australia berencana mulai Senin melakukan vaksinasi pada anak-anak usia 5-11 tahun. Pemerintah mengatakan punya cukup pasokan untuk memastikan semua anak bisa divaksin. Tingkat vaksinasi Australia saat ini tinggi, yaitu lebih dari 90 persen penduduk yang berusia 16 tahun sudah divaksin lengkap. (kmb/balipost)

Baca juga:  China Buka Pintu Internasionalnya, Penerbangan Pertama dari Kanada
BAGIKAN