Petugas menyiapkan peralatan sebelum melakukan tracing. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kondisi penanganan COVID-19 dengan adanya peningkatan tracing dan testing membuat level assesment di Jawa-Bali mengalami perbaikan. Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut B. Pandjaitan, Senin (10/1), mengatakan berdasarkan asesmen per 8 Januari, terdapat 29 aglomerasi kembali menjalani PPKM Level 1.

Namun, ia mengatakan perubahan level ini akan dilakukan pada minggu depan sesuai dengan penerapan PPKM yang dievaluasi tiap 2 minggu sekali. “Pencapaian vaksinasi dosis satu dan dua di Jawa-Bali juga terus meningkat, ini kerja keras Menteri Kesehatan dengan TNI-Polri. Dan dosis pertama anak-anak di Jawa-Bali sudah mencapai 36 persen,” paparnya dipantau di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga:  Buleleng Juga Kebanjiran Pengungsi Gunung Agung, Capai Lebih 5.000 Jiwa

Dari pencapaian tersebut, lanjutnya, pemerintah belum puas dan ingin mendorong lagi agar jumlah vaksinasi anak-anak terus meningkat. Dikatakannya pula, pemerintah akan memprioritaskan daerah-daerah yang vaksinasi dosis satu umum dan lansia masih di bawah 50 persen. Seperti di Pemekasan, Sumenep, Bangkalan, dan lain-lain.

“Namun kita harus berhati-hati, meski nanti antibody sudah tinggi, baik dari vaksinasi maupun infeksi sebelumnya sebab masih ada 13,6 juta orang di Jawa-Bali atau 9 persen yang belum terlindungi. Angka ini tidak kecil,” pesannya.

Baca juga:  Sejumlah Kasus COVID-19 Ditemukan di Dua Kelurahan/Desa Ini, Denpasar Gencarkan Tracing

Masih adanya masyarakat yang belum tervaksinasi mengharuskan pemerintah untuk terus mendorong percepatan vaksinasi. Terutama di kabupaten/kota yang dosis satunya masih di bawah 50 persen. “Berita baiknya, saat ini hanya ada dua kabupaten/kota di Jawa-Bali dengan kondisi dosis satu masih berada di bawah 50 persen,” sebut Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *