JAKARTA, BALIPOST.com – Potensi kedaruratan bisa terjadi di mana saja. Adanya persoalan kedaruratan ini memerlukan tim SAR yang solid dan bisa meminimalisir ego sektoral. Demikian dikemukakan Deputi Potensi SAR Basarnas Marsekal Muda Dody Trisunu usai membuka Jambore SAR Nasional di Cibubur Jakarta, Rabu (15/3).
Dijelaskannya, Basarnas tidak akan bisa bekerja sendiri maka perlu adanya koordinasi dengab potensi SAR di daerah dan instansi terkait lsebagai potensi SAR yang memiliki kemampuan pertolongan. “Dalam praktiknya, pelaksanaan operasi SAR harus mampu meminimalisir ego sektoral agar upaya pertolongan dan penyelamatan terlaksana secara efektif dan efisien,” paparnya.
Ia mengatakan masing-masing daerah memiliki potensi kedaruratan, termasuk Bali yang banyak dikunjungi wisatawan. Untuk meminimalisir risiko kedaruratan yang mungkin menimpa wisatawan, upaya penyelamatan dan pertolongan menjadi kata kunci. “Inilah yang menjadi dasar pemikiran digelarnya jambore SAR nasional yang mengikutsertakan potensi dari berbagai daerah,” katanya.
Jambore SAR Nasional diikuti potensi SAR dari wilayah tengah yang meliputi SAR Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Palu, Kendari, Gorontalo, Manado, Denpasar, dan Mataram. Potensi SAR Denpasar sendiri mengirimkan enam personil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali.Trisunu mengatakan, jambore ini mempunyai makna merangkul dan mempertegas eksistensi potensi SAR agar optimis dalam mejalankan tugas. Selain itu, untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembinaan selama ini, serta upaya mentransformasi ilmu SAR kepada potensi SAR daerah.
Ia mengatakan, potensi SAR dinilai penting dalam upaya pertolongan kedaruratan di daerah masing-masing. Keberadaan potensi SAR dalam setiap penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan merupakan hal yang sangat penting. “Setiap keberhasilan operasi pencarian dan pertolongan tentunya tidak lepas dari peran potensi SAR,” katanya. (Nikson/balipost)