Warga antre dengan mobil untuk menjalani tes PCR di sebuah klinik di North Ryde saat varian Omicron COVID-19 terus menyebar di Sydney, Australia, 29 Desember 2021. (BP/Antara)

SYDNEY, BALIPOST.com – Australia dalam 4 hari terakhir mencatatkan kasus virus corona varian Omicron lebih dari 100 ribu dalam sehari. Kemungkinan negara ini sudah mendekati puncak gelombang varian yang penyebarannya lebih cepat dari Delta itu.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, penasihat utama pemerintah Australia untuk bidang kesehatan, Paul Kelly mengatakan Australia belum mencapai puncak gelombang Omicron. “Kita belum melalui puncaknya dan saya pikir masih akan ada sejumlah besar kasus yang didiagnosis di Australia selama beberapa minggu ke depan,” katanya, Sabtu (15/1).

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Turun ke Angka 3.000an

Namun, Kelly menambahkan bahwa pemodelan dari beberapa negara bagian membuatnya percaya bahwa Australia sedang mendekati puncak gelombang kasus COVID-19. Setelah mengatasi penyebaran virus corona dengan memberlakuan pembatasan ketat di awal pandemi, Australia sekarang mengalami rekor beban kasus dari varian Omicron.

Sebagian besar wilayah negara tersebut beralih ke strategi hidup dengan virus ketika vaksinasi sudah mencapai tingkat yang lebih tinggi. Lebih dari 1,2 juta infeksi tercatat tahun ini, lebih tinggi dibandingkan dengan total 200.000 kasus pada 2020 dan 2021.

Baca juga:  PUPR Bangun Kembali Jembatan Gladak Perak Lumajang - Malang

Menurut data resmi, infeksi telah menurun selama tiga hari terakhir. Peningkatan kasus rawat inap di New South Wales, negara bagian yang paling parah terkena dampak, juga sedikit melambat.

Sebagian besar negara bagian sedang berjuang melawan rekor rawat inap selama gelombang Omicron. Pihak berwenang mengatakan orang-orang muda yang tidak divaksin menyumbang “jumlah yang signifikan” dalam angka rawat inap di Australia.

“Kami melihat epidemi pada anak-anak muda yang tidak divaksin, termasuk di unit perawatan intensif,” kata Kelly.

Baca juga:  Ratusan Warga Badung Meninggal Akibat COVID-19

Australia adalah salah satu negara yang paling banyak penduduknya sudah disuntik vaksin anti-COVID-19. Lebih dari 92 persen orang di atas 16 tahun di negara itu telah mendapat dua dosis. (kmb/balipost)

BAGIKAN