Menkeu Sri Mulyani (dua kanan) menunjukkan produk Minyak Ganapathi setelah mencobanya dalam rangkaian kegiatan Gebyar UMKM, Sabtu (15/1). (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI pada Sabtu (15/1) petang menyelenggarakan “Gebyar UMKM” di Resort Padma Ubud, Payangan. Kegiatan ini menghadirkan 12 pelaku UMKM yang mayoritas memperoleh pembiayaan Ultra Mikro (UMi).

Dalam kesempatan itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyambangi para pelaku UMKM yang memamerkan produknya. Ia menyebutkan pembiayaan UMi merupakan bantuan permodalan dengan bunga rendah disalurkan PIP Kemenkeu, yang salah satu penyalurnya di Bali adalah Koperasi Krama Bali.

Dijelaskannya, selain penerima UMi, kegiatan ini juga menghadirkan pelaku UMKM binaan instansi vertikal Kementerian Keuangan. “Ini, merupakan wujud konkrit ‘Kemenkeu-Satu” sebagai kolaborasi antar instansi Kementerian Keuangan untuk bersama-sama mendorong pemulihan ekonomi melalui perluasan peluang pemasaran produk UMKM,” paparnya.

Baca juga:  Pahlawan Inklusi Keuangan, Layanan BRI Jangkau Kawasan 3T

Saat berkeliling, Menkeu Sri Mulyani melihat-lihat produk UMKM, mulai dari produk kerajinan seperti anyaman bambu, batok kelapa, tenun ikat dan uang kepeng, produk minyak urut, sampai produk kuliner yaitu kue, arak Bali, dan kopi.

Produk yang dipamerkan salah satunya adalah Minyak Ganapathi yang merupakan minyak urut (apun) Usadha Bali. Juga ada beragam minuman kopi dari Bali Coffee Warung 63 yang menggunakan produk petani kopi dari Kintamani.

Sri Mulyani menyampaikan jumlah UMKM, termasuk usaha ultra mikro, mencapai 64,2 juta dengan kontribusi sebesar 61,07 persen terhadap PDB Indonesia. Selain itu, UMKM mampu menyerap 97 persen total tenaga kerja dan sekitar 60 persen dari total investasi di Indonesia.

Baca juga:  Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Tergantung Penerapan PPKM Darurat

Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi yang komplit antar unit Kemenkeu agar pelaku usaha bisa tumbuh dan bisa ekspor. Selain kegiatan ini, Pemerintah juga memberikan berbagai bentuk bantuan bagi UMKM yang bersumber dari APBN, dalam bentuk bantuan subsidi bunga, pembiayaan UMi, dan penjaminan pinjaman sehingga bank berani memberikan kredit bagi UMKM di tengah kondisi pandemi. “Pemerintah juga memberikan technical asistance, misalnya Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai membantu UMKM melalui unit teknis untuk menembus pasar ekspor,” jelasnya.

Baca juga:  Personil Dishub Ditarik, Ubud Tambah Macet

Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI , Ririn Kadariyah menyampaikan kegiatan Gebyar UMKM merupakan salah satu upaya promosi produk UMKM. Ini diharapkan menjadi salah satu kontribusi nyata PIP dalam membantu pemulihan ekonomi, khususnya di provinsi Bali yang masih merasakan dampak
pandemi COVID-19.

Melalui kegiatan ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengenal produk UMKM, sehingga dapat meningkatkan omzet. “Selain itu, dengan mempertemukan para pelaku UMKM dari berbagai segmen dan dengan beragam produk diharapkan
akan terbuka peluang baru dalam bentuk rantai pasok antarpelaku UMKM, dan lebih jauh bisa menembus pasar ekspor,” Ririn Kadariyah. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN