Pantai Water blow

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pasca ditutup untuk umum, pada bulan ini daya tarik wisata (DTW) Water Blow Peninsula Nusa Dua yang berada dalam kawasan The Nusa Dua, kembali dibuka untuk kunjungan. Pembukaan ini dibarengi dengan penetapan pengenaan tarif masuk Water Blow Peninsula Nusa Dua.

Rinciannya Rp 15.000 untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk anak-anak bagi wisatawan domestik, serta Rp 25.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak bagi wisatawan mancanegara. Tiket masuk ke Water Blow Peninsula Nusa Dua ini berlaku setiap hari mulai pukul 09.00-17.00 WITA.

Baca juga:  Puri Ubud Gelar Dua Pernikahan Sekaligus

Transaksi tiket masuk di Water Blow Peninsula Nusa Dua akan menggunakan 2 sistem pembayaran yaitu offline dan cashless bekerjasama dengan Bank BPD Bali. Sistem pembayaran offline menggunakan Electronic Data Capture (EDC) ticketing dan pembayaran dilakukan secara tunai. Sementara untuk sistem cashless, diterapkan sistem Quick Response Indonesian Standard (QRIS).

Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, pembukaan kembali DTW Water Blow Peninsula Nusa Dua ini dilakukan untuk memenuhi keinginan wisatawan menikmati atraksi alam di kawasan The Nusa Dua. Tentunya pembukaan ini dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) secara disiplin. Seperti kewajiban penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, serta physical distancing. “Kami pastikan Water Blow Peninsula Nusa Dua akan menjadi alternatif atraksi wisata yang unik dan menarik serta sangat aman dikunjungi bagi wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru ini,” katanya.

Baca juga:  AIS Forum, Acuan Kerja Sama Tangani Tantangan Global

Retribusi ini merupakan pembayaran atas jasa pelayanan tempat rekreasi, pariwisata dan olahraga yang disediakan, dimiliki dan dikelola oleh Pemda. “Semoga pembukaan kembali Water Blow Peninsula Nusa Dua ini dapat menarik kunjungan wisatawan khususnya ke The Nusa Dua, sehingga dapat mendukung upaya pemerintah dalam memulihkan pariwisata Bali, khususnya Kabupaten Badung,” harapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN