DENPASAR, BALIPOST.com – Vaksinasi booster COVID-19 di Provinsi Bali sudah dimulai pada 12 Januari. Seminggu digelar, per 19 Januari capaiannya sebanyak 69.914 orang.
Jumlah ini jika dipersentasekan mencapai 2,32 persen dari target 3.007.891 orang. Dan saat ini pelaksanaan vaksinasi booster terus gencar dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota se-Bali.
Capaian vaksinasi booster tertinggi dicapai oleh Kota Denpasar, yaitu sebanyak 22.390 orang atau 4,45 persen dari target 503.619 orang. Capaian posisi kedua di Kabupaten Gianyar, yaitu 10.411 orang atau 2,84 persen dari target 367.085 orang.
Sedangkan di Badung mencapai 8.761 orang atau 2,28 persen dari target 384.685 orang. Di Buleleng telah mencapai 5.391 orang atau 1,00 persen dari target 537.957 orang.
Di Karangasem telah mencapai 3.798 orang atau 1,14 persen dari target 331,976 orang. Di Jembrana telah mencapai 4.730 orang atau 2,16 persen dari target 218.868 orang. Di Tabanan telah mencapai 8.494 orang atau 2.51 persen dari target 338.496 orang.
Di Bangli telah mencapai 2.354 orang atau 1,30 persen dari target 181.451 orang. Sedangkan di Kabupaten Klungkung telah mencapai 3.585 orang atau 2.49 persen dari target 143.54 orang.
“Target kita sama seperti tahap pertama dan kedua, tentunya menyesuaikan dengan ketersediaan dosis vaksin. Kalau suplai datang, langsung kita distribusikan,” ujar Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Kamis (20/1).
Cok Ace mengatakan vaksinasi booster penting diikuti karena setiap orang memiliki kekebalan tubuh yang berbeda. Di samping juga karena efek vaksin sebelumnya sudah mengalami penurunan.
Cok Ace bersyukur karena sejauh ini situasi penanggulangan Covid-19 di Bali masih terkendali. Hal ini tak terlepas dari tingginya tingkat capaian vaksinasi yang dicatat di Bali yaitu melebihi 100 persen untuk tahap pertama dan vaksinasi tahap kedua juga telah mencapai 94 persen.
“Bahkan, vaksinasi untuk anak usia 6 sampai 11 tahun yang baru dimulai pada Desember 2021, sudah tercapai 100 persen. Saya kira ini yang membantu kita dalam pengendalian penyebaran COVID-19,” tandasnya.
Kendati demikian, ia mangajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Ia berharap, kondusivitas Bali dalam pengendalian penyebaran Covid-19 bisa terus dijaga sehingga Bali bisa lebih fokus pada pemulihan ekonomi.
Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, mengingatkan agar masyarakat tak menurunkan kewaspadaan terhadap penyebaran varian omicron. “Yang kita tahu, varian ini memang tak separah delta. Tapi tetap menimbulkan kekhawatiran global dan kita pun harus waspada. Caranya adalah dengan mengikuti vaksinasi booster, menjaga kesehatan dan taat menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya. (Winatha/balipost)