Aparat kepolisian melakukan olah TKP mutilasi sapi dengan meninggalkan jeroan di kandangnya. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Hingga memasuki 2022, kasus mutilasi sapi di Desa Geluntung, Kecamatan Marga, yang terjadi di Juni 2021 belum terungkap. Kini, warga kembali dibuat heboh dengan aksi mutilasi sapi di kandang dengan meninggalkan jeroan yang terjadi di Banjar Dinas Pinge, Desa Baru, Kecamatan Marga, Minggu (23/1).

Seekor sapi milik I Wayan Siteb (77) warga setempat disembelih dan diambil dagingnya oleh pencuri. Bahkan maling sapi tersebut hanya menyisakan jeroan berserakan di jalan dekat kandang.

Awalnya, Sabtu (22/1) seperti biasa Wayan Siteb hendak memberi makan sapi di kandang, di Subak Baluan, pada pukul 17.00 WITA. Selanjutnya, pada Minggu (23/1) pukul 08.00 WITA, Siteb kembali menuju kandang untuk memberi pakan rumput.

Baca juga:  Di Tabanan, 7.500 Surat Keterangan E-KTP Dicetak Bulan Ini

Saat itulah, korban kaget lantaran sapinya telah raib. Ia hanya menemukan bagian perut, kulit, daging serta tulang iga sapi berserakan di sebelah barat daya kandang sapi miliknya.

Mendapati hal itu, ia langsung melaporkan kejadian tersebut pada kelihan dinas dan selanjutnya melaporkan ke petugas Bhabinkamtibmas Desa Baru untuk diteruskan ke Polsek Marga. Atas kejadian ini, korban mengalami kerugian Rp 8 juta.

Kapolsek Marga, AKP I Gede Budiarta dikonfirmasi Senin (24/1) mengatakan, saat ini anggotanya masih melakukan penyelidikan. Termasuk mengecek kemungkinan adanya pengendara sepeda motor ataupun roda empat yang sempat ada disekitar lokasi kejadian. “Anggota masih cek ke lapangan, siapa tahu ada yang melihat mobil atau motor mencurigakan saat kejadian, karena bisa jadi daging hasil curian ditaruh di karung campur dengan rumput dan dikira orang cari rumput,” terangnya.

Baca juga:  Jeruk Rontok Diserang Lalat Emas, Petani Merugi

Termasuk juga untuk pelaku, lanjut kata AKP Budiarta, kemungkinan dilakukan lebih dari dua orang. Namun tidak tertutup kemungkinan dilakukan seorang diri jika yang pelaku merupakan ahli potong daging. “Kebetulan lokasi kandang sepi dan ada di tengah lahan sawah serta jauh dari jalan raya, sehingga memudahkan pelaku melakukan aksinya. Kuat dugaan dilakukan pagi dini hari, tapi masih kita selidiki dulu,” ucapnya.

Baca juga:  Ini Sebabnya, Hasil PPDB SMA/SMK se-Bali Belum Diumumkan

Saat disinggung apakah kasus mutilasi ini ada kaitannya dengab pelaku pencurian dan mutilasi sapi di Desa Geluntung pada Juni 2021, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Belum tau, apakah pelakunya sama, yang jelas motifnya sama. Sapi dipotong langsung di lokasi dan hanya disisakan jeroannya saja,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN