Seorang konsumen sedang memanfaatkan jasa GoRide. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ekosistem Gojek kembali menunjukkan kontribusi positif pada perekonomian Bali pada 2021. Solusi teknologi dan non-teknologi Gojek membantu mitra driver dan UMKM lebih tangguh dan lebih cepat pulih dari dampak pandemi melalui peningkatan pendapatan di 2021 dibanding 2020.

Dari data riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang berjudul “Kontribusi Ekosistem Gojek dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Bali Selama Pandemi 2020-2021,” kontribusi Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan sekitar Rp 9,5 triliun di 2021. Ini, setara dengan 4,2 persen PDRB Bali.

Peneliti LD FEB UI Dr. Alfindra Primaldhi, dalam keterangan tertulisnya Senin (24/1), mengatakan, riset ini merupakan penelitian keempat terkait dampak ekosistem Gojek yang dilakukan setiap tahunnya. “Pada riset tahun ini, kami melihat mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan awal pandemi. Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya,” paparnya.

Baca juga:  Sehari Setelah 2 Gempa di Buleleng, Giliran Kuta Selatan Berguncang

Temuan menarik lainnya adalah layanan Gojek telah menjadi pilihan utama bagi konsumen di Bali. Riset menunjukkan warga Bali selalu/lebih sering memanfaatkan layanan GoRide (85%) dan GoCar (90%). Konsumen juga 95% selalu/lebih sering menggunakan layanan GoFood. Sedangkan untuk GoSend persentasenya mencapai 80 persen.

Ia mengungkapkan mitra mendapatkan banyak manfaat dari platform online sebagai tempat mencari nafkah, sebanyak 2/3 mitra driver memprioritaskan fleksibilitas waktu dalam kemitraan dengan Gojek.

“Fleksibilitas ini memungkinkan mereka membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga serta bebas on-bid atau off-bid kapanpun,” jelasnya.

Sebanyak 9 dari 10 mitra driver GoRide menyatakan mereka tetap dapat memiliki pendapatan selama pandemi untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek. Mayoritas mitra GoRide dan GoCar menyatakan kemitraan dengan Gojek meningkatkan kualitas hidup mereka.

Baca juga:  Program Makan Bergizi Gratis Dilaksanakan di Belasan Kota

Dijelaskannya pula, keandalan ekosistem dan solusi Gojek membantu UMKM dan pengusaha pemula terus tumbuh di tengah pandemi. Pendapatan Mitra UMKM GoFood Bali rata-rata naik 51 persen di 2021 dibandingkan 2020. Sebanyak 1 dari 5 mitra UMKM di Bali bergabung ke GoFood saat pandemi. Sementara dilihat dari sisi pengusaha pemula yang langsung go-digital, jumlahnya mencapai 2 dari 5 mitra UMKM.

“Dalam penelitian ini kami juga melihat mayoritas konsumen Bali (lebih dari 90%) akan tetap menggunakan aplikasi Gojek meski tanpa promo. Hal tersebut mencerminkan persepsi positif konsumen terhadap ekosistem Gojek sebagai platform yang mendukung masyarakat untuk tetap produktif dan aman di masa pandemi,” paparnya.

Ditambahkan Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K Walandouw di tingkat nasional, kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan mencapai 1,6 persen dari PDB Indonesia, atau sekitar Rp 249 triliun di tahun 2021. “Kontribusi ekonomi ini meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya.”

Baca juga:  Gojek Perkuat Komitmen Ciptakan Ruang Publik Aman

Menurut Paksi, resiliensi, kecepatan pemulihan melalui peningkatan pendapatan khususnya UMKM yang berada di ekosistem Gojek, serta loyalitas konsumen berdampak positif pada pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi. Ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan Mitra UMKM GoFood naik rata-rata naik 66 persen di 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.

Riset LD FEB UI dilakukan di 16 kota dengan responden riset ini adalah konsumen, UMKM, mitra driver dan mitra kurir yang sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi (sejak Maret 2020).
Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 42.471 orang, terdiri dari 10.837 mitra driver GoRide, 9.756 mitra driver GoCar, 7.228 mitra driver GoSend dan GoKilat, 4.363 mitra UMKM GoFood, 1.728 mitra UMKM social seller, dan 8.559 konsumen. (kmb/balipost)

BAGIKAN