Rest area Goa Lawah. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Rest Area Goa Lawah di perbatasan Klungkung-Karangasem banyak menarik pengguna jalan berhenti sejenak untuk beristirahat. Tempat ini cukup menarik untuk swafoto hingga malam hari, karena tempatnya yang indah, dilengkapi dengan lampu hias.

Namun, beberapa warga yang sengaja berkunjung ke sana kecewa karena matinya lampu hias. Terhadap keluhan itu, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung A.A Gede Putra Wedana, saat dihubungi Kamis (27/1) memastikan lampu hiasnya tetap dihidupkan setiap hari.

Namun, diakui deretan lampu hias serupa payung itu, hanya hidup sampai pukul 21.00 WITA. Wedana mengakui pengunjung ke Rest Area Goa Lawah ini memang cukup tinggi.

Baca juga:  Remaja Ditemukan Meninggal di Kamar, Keluarga Menolak Autopsi

Sehingga, setelah pukul 21.00 WITA pun kunjungan warga masih tinggi untuk sekadar beristirahat maupun untuk swafoto. Ia menduga keluhan dari pengunjung itu setelah pukul 21.00 WITA. “Makanya sedang kami pertimbangkan, agar lampu hiasnya tetap hidup satu jam lagi. Jadi, sampai pukul 22.00 WITA. Mungkin kami akan segera lakukan itu,” tegasnya.

Ditanya mengenai bagaimana pengelolaan tempat ini, pihaknya belum berani memastikan. Sebab, Rest Area Goa Lawah ini merupakan ruang publik.

Baca juga:  Diluncurkan, Ini Persyaratan Second Home Visa yang Diharap Dongkrak Pariwisata

Di sisi lain, tempat ini harus tetap dirawat dan memerlukan pembiayaan lebih lanjut. Wedana mengaku sedang membahasnya lebih lanjut dengan pihak Desa Pesinggahan. “Bagaimana pengelolaannya, kami belum bisa pastikan. Apakah ini bisa dipakai sebagai destinasi, karena Rest Area Goa Lawah ini sebagai ruang publik. Tempatnya memang nyaman di sana, jadi banyak orang berkunjung. Sedang kami pikirkan bagaimana mekanisme pengelolaannya dengan desa setempat. Terutama dasar regulasi pengelolaannya, agar sama-sama aman,” kata Wedana.

Perbekel Desa Pesinggahan Nyoman Suastika, mengatakan Rest Area Goa Lawah ini, sudah menjadi ikon baru di desanya. Sama dengan Kadispar Klungkung, pihaknya juga menyebutkan untuk pengelolaannya masih sedang dalam pembicaraan lebih lanjut dengan pemerintah daerah.

Baca juga:  Sebelumnya Sempat Diingatkan "Lifeguard", Tujuh WNA Terseret Ombak Pantai Pererenan dan Satu Tewas

Suastika mengatakan konsep awal pengelolaannya akan melibatkan kedua belah pihak. Pihak Desa Pesinggahan, akan mengelola area parkir di bawah BUMDes. Sementara Dispar mengelola bagian lampu hiasnya dan komponen lain di dalamnya. “Rencananya memang akan dikelola bersama. Tetapi belum ada kesepakatan. Sedang dalam pembicaraan,” kata Suastika. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *