GIANYAR, BALIPOST.com – Puncak Karya Agung Penerusan Panca Wali Krama di Pura Penataran Sasih, Pejeng, pada Selasa, (15/2), bertepatan dengan purnamaning kesanga. Berbagai proses upacara telah mengawali pelaksanaan karya agung ini. Mulai dari nyukat genah dipimpin langsung Yajaman Karya Ida Pedanda Wayahn Bun, Geriya Sanur, Pejeng, nanceb sanggar tawang, mlaspas, mendak Pratima Sanghyang Rare Angon, nuasen karya, manca kerta, netegan hingga nyangling.
Bendesa Adat Jero Kuta Pejeng Cokorda Gede Putra Pemayun, SH., Senin (14/2) siang, mengatakan, selain sejumlah prosesi upacara yang telah berlangsung tersebut, beberapa hari menjelang puncak karya juga sudah dilaksanakan prosesi mapepada atau pembersihan secara niskala terhadap hewan kurban yang digunakan pada saat mecaru, Jumat (11/2).
Hewan-hewan kurban tersebut di antaranya kerbau anggrek wulan dan yusmerana, kambing hitam, kuluk bang bungkem, babi, kucit butuhan, angsa, bebek putih, ayam serta perlengkapan lainnya. Setelah seluruh hewan kurban tersebut diupacarai, keesokan harinya, Sabtu (12/2) dilaksanakan upacara mabhuta yadnya (mecaru) serta mlaspas bagia.
Pada bagian lain, Cokorda Gede Putra Pemayun menyampaikan, upacara puncak karya ini akan dilaksakana sekitar pukul 09.00 wita. Upacara ini dipuput Yajamana Ida Pedanda Wayahan Bun Geriya Sanur, Pejeng, Ida Pedan Budha Geriya Tengah Wanasari, serta Ida Pedanda Geriya Sanding Anyar, Pejeng. ”Serangkaian dengan karya agung ini juga akan dilangsungkan ritual sasolahan wali nedunang Sanghyang Jaran, Anten-antenan (puncak karya), hingga nampyog serta siyat sampiyan saat Ida Bhatara manca-manca budal (Jumat, 18 Februari 2022),” paparnya. Sedangkan ida bhatara nyejer hingga tanggal 26 Pebruari 2022.
Cokorda Putra Pemayun mohon kepada seluruh umat Hindu untuk bersama-sama mendoakan seluruh rangkaian upacara ini berlangsung lancar, sekaligus mohon keselamatan jagat agar pandemi covid-19 segera berakhir. (Agung Dharmada/Balipost)