Jenazah Ketua Yayasan PR Saraswati, I Gusti Gede Anom disemayamkan di rumah duka Puri Gede Batan Ancak, Desa Pandak Gede Kediri. (BP/san)
TABANAN, BALIPOST.com – Ketua Yayasan PR Saraswati, I Gusti Gede Anom meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan kurang lebih dua bulan di RS Sanglah. Saat ini jenazah almahum disemayamkan di Puri Gede Batan Ancak Desa Pandak Gede Kediri. Acara pelebon Munggah Bale Kembar sendiri akan dilaksanakan Kamis (19/11) mendatang.

Anak sulung, I Gusti Gede Anom, Dr. dr. AA. Ngurah Subawa, Msi saat ditemui di Puri Gede Batan Ancak Desa Pandak Gede Kediri, Selasa (17/10) mengatakan I Gusti Gede Anom tutup usia pada umur 89 tahun dengan meninggalkan dua orang anak. Ia menjadi Ketua Yayasan PR Saraswati sejak tahun 1999 hingga saat ini.

Baca juga:  Karena Ini, Buruh Proyek Meninggal Saat Menggali

Meski menderita sakit selama empat tahun karena stroke ringan, I Gusti Gede Anom tetap aktif menjalankan tugasnya. “Hanya dua bulan sebelum meninggal beliau tidak bisa bekerja lagi karena terbaring di rumah sakit. Periode jabatannya sebenarnya masih hingga tahun depan,” tutur Subawa.

Acara pelebon Munggah Bale Kembar akan digelar 19 November mendatang dan menutup akses jalan saat prosesi berlangsung. Menurutnya dudonan acara secara detil memang belum ada karena masih menunggu dari Ida Peranda tetapi sudah ditetapkan tiga tanggal penting yaitu pada 16 November acara Nyiramin, 18 November acara Mapeed dan 19 acara Pelebon.

Baca juga:  Liga 3 Rayon Bali, PS Badung dan Putra Tresna Menang

Subawa mengatakan acara pelebon Munggah Bale Kembar jarang digelar di Bali. Karenanya acara ini bisa menjadi salah satu tontonan budaya bagi wisawatan. Wisatawan maupun warga yang hendak melihat prosesi pengabenan tersebut dipersilahkan. Namun diharapkan untuk datang sebelum acara mulai karena akses jalan akan ditutup ketika prosesi acara sudah dimulai.

Ia juga meminta pengertian dari pengguna jalan yang pada Sabtu (18/11) dan Minggu (19/11) mendatang tidak bisa melewati jalan di sekitar Puri Gede Batan Ancak, Desa Pandak Gede Kediri karena akses jalah ditutup setidaknya setengah hari selama upacara berlangsung. “Dimohonkan permakluman. Tetapi jika ada yang hendak menyaksikan prosesi upacara dibuka untuk umum. Acara dimulai sekitar pukul 09.00 Wita,” jelas Subawa.

Baca juga:  Atasi Limbah Organik, Pemkab Buleleng Berencana Beri Kecamatan Eskavator

Tidak ada pesan khusus yang disampaikan sebelum Gusti Gede Anom meninggal dunia. Menurut Subawa, ayahnya semasa hidup adalah orang yang sederhana. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *