Panitia melakukan penilaian lomba ogoh-ogoh mini berbahan ramah lingkungan. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Jelang hari raya Nyepi, STT Eka Dharma Sandi, Banjar Penyebeh, Desa Pengotan menggelar lomba ogoh-ogoh, Selasa (15/2). Tidak seperti umumnya yang berukuran besar, ogoh-ogoh yang dilombakan berukuran kecil atau mini dan menggunakan bahan ramah lingkungan.

Panitia Lomba Ogoh-ogoh mini I Wayan Yuki mengatakan lomba ini diadakan untuk mewadahi kreatifitas pemuda dalam menciptakan karya seni ogoh-ogoh. Walaupun situasi masih pandemi, budaya membuat ogoh-ogoh diharapkan bisa tetap eksis.

Baca juga:  Biodiversitas di Atas PDB!

Lomba ogoh-ogoh mini yang pertamakali diadakan STT Eka Dharma Sandi diikuti total 30 peserta. Tidak hanya dari Bangli, tapi ada juga peserta dari Denpasar dan Gianyar.

Dari seluruh peserta yang ikut, panitia kemudian melakukan seleksi secara online. Seleksi dilakukan berdasarkan foto, tema dan sinopsis cerita.

Seleksi diadakan lantaran kapasitas tempat terbatas. “Setelah diseleksi, hari ini ada 15 ogoh-ogoh yang dinilai langsung,” ujarnya.

Baca juga:  Dikeluhkan, Tumpukan Sampah di TPST Besakih Timbulkan Bau Tak Sedap

Untuk melakukan penilaian panitia melibatkan beberapa juri dari kalangan seniman. Yuki menjelaskan adapun aspek yang dinilai meliputi anatomi, mimik wajah, keharmonisan bentuk dan sinopsis.

Ukuran ogoh-ogoh maksimal 1 meter. Bahannya juga harus ramah lingkungan. “Bahan yang digunakan bisa dari bubur kertas, anyaman bambu, rambutnya dari ijuk, bulu jagung. Non stereofoam,” jelasnya.

Rencananya lomba ogoh-ogoh mini akan kembali diadakan tahun depan. Mengingat lomba yang diadakan ini mendapat respons dari peserta. “Astungkara bisa diadakan tiap tahun dan jumlah pesertanya bisa ditambah,” harapnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Bertemu Swami Chidananda Saraswati Bicarakan Jembatan Budaya Bali Utharkhand
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *